Kultum 548: Beberapa Tipuan Syetan Terkutuk

Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Sebagai umat Islam kita semua telah tahu bahwa keinginan dan dorongan yang terbangun dalam diri manusia adalah agar kita mencari hal-hal yang bermanfaat. Tetapi berbagai tipu daya ditanamkan oleh syetan dalam diri kita agar kita ingkar kepada Allah Subhanahu wata’ala. Oleh karena itu, kecerdasan manusia diharapkan bisa menjinakkannya agar bisa berlaku adil dalam apa yang dia cari dan hindari.

Salah satu cara syetan membujuk manusia adalah agar menjadi ‘berlebihan’ dalam hal-hal yang umum. Jadi orang bijak harus berhati-hati terhadap musuh yang memang telah menyatakan permusuhannya sejak zaman Adam ‘alaihissalam ini. Mereka telah mendedikasikan hidupnya untuk merusak anak-anak Adam ‘alaihissalam, kita semua ini.

Allah Subhanahu wata’ala telah memperingatkan hal ini dan berfirman,

اِنَّمَا يَاۡمُرُكُمۡ بِالسُّوۡٓءِ وَالۡفَحۡشَآءِ وَاَنۡ

تَقُوۡلُوۡا عَلَى اللّٰهِ مَا لَا تَعۡلَمُوۡنَ

Artinya:

Sesungguhnya (syetan) itu hanya menyuruh kamu agar berbuat jahat dan keji, dan mengatakan apa yang tidak kamu ketahui tentang Allah (QS. Al-Baqarah, ayat 169).

Jadi jelaslah bahwa kita harus menghindar dari jejak syetan. Jelas pula bahwa bagi umat Muslim, syetan adalah musuh yang nyata. Mereka hanya memerintahkan manusia untuk melakukan kejahatan dan kemaksiatan dengan mengatakan tentang Allah apa-apa yang kita semua tidak ketahui.

Cara kedua adalah dengan menakuti-nakuti tentang kemiskinan. Jika kita telah menjadi takut, maka kita akan diajak berbuat keji. Dalam hal ini Allah Subhanahu wata’ala berfirman,

اَلشَّيۡطٰنُ يَعِدُكُمُ الۡـفَقۡرَ وَيَاۡمُرُكُمۡ

بِالۡفَحۡشَآءِ‌ ۚ وَاللّٰهُ يَعِدُكُمۡ مَّغۡفِرَةً

مِّنۡهُ وَفَضۡلًا ؕ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيۡمٌۚ

Artinya:

Syetan menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunia-Nya kepadamu. Dan Allah Maha luas, lagi Maha Mengetahui (QS. Al-Baqarah, ayat 268).

Bahkan umat Muslim yang sudah taat pun masih bisa dibujuk syetan. Mereka mengajak umat yang telah taat ini, agar selain mentaati hukum hukum Allah, mereka juga mentaati hukum thaghut. Para ahli tafsir memaknai kata thaghut ini sebagai “melampaui batas sehingga segala perbuatan yang melampaui batas termasuk bagian dari thaghut baik melampaui batas dalam hal ketuhanan (syirik, sihir, dukun, peramal), kemanusiaan (dzalim, aniaya, segala hal yang menyesatkan, kebathilan, dan ide-ide sesat”.

Arah Godaan Setan Kepada Manusia
Setan goda manusia

Allah Subhanahu wata’ala berfirman,

اَلَمۡ تَرَ اِلَى الَّذِيۡنَ يَزۡعُمُوۡنَ اَنَّهُمۡ اٰمَنُوۡا

بِمَاۤ اُنۡزِلَ اِلَيۡكَ وَمَاۤ اُنۡزِلَ مِنۡ قَبۡلِكَ

يُرِيۡدُوۡنَ اَنۡ يَّتَحَاكَمُوۡۤا اِلَى الطَّاغُوۡتِ

وَقَدۡ اُمِرُوۡۤا اَنۡ يَّكۡفُرُوۡا بِهٖ ؕ وَيُرِيۡدُ

الشَّيۡـطٰنُ اَنۡ يُّضِلَّهُمۡ ضَلٰلًاۢ بَعِيۡدًا

Artinya:

Tidakkah engkau (Muhammad) memperhatikan orang-orang yang mengaku bahwa mereka telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelummu? Tetapi mereka masih menginginkan ketetapan hukum kepada thaghut, padahal mereka telah diperintahkan untuk mengingkari thaghut itu. Dan syetan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) kesesatan yang sejauh-jauhnya (QS. An-Nisa, ayat 60).

Sungguh sayang seribu sayang bahwa umat Islam yang sudah taat kepada hukum-hukum Allah pun masih banyak yang juga terseret oleh tipuan syetan. Lebih dari itu, kadang syetan membawa mereka dalam kesesatan yang sangat jauh (dholalan ba’iida). Bayangkan jika umat Islam terbawa ke dalam kegiatan syirik, sihir, dukun, ramalan dan sejenisnya. Bukankah itu semua mengarah kepada kemusyrikan? Padahal, dosa syirik adalah kedzaliman yang sangat besar (innas syirka ladhulmun adhiim).

Satu lagi tipu daya syetan yang tak kalah dahsyat adalah “menimbulkan permusuhan melalui judi dan minuman keras”. Sungguh mudah kita amati munculnya permusuhan dari judi dan minuman keras. Permusuhan bisa muncul antara suami-istri, dalam keluarga, sanak famili, bahkan dengan anggota masyarakat lainnya.

Itulah sebabnya Allah juga memeringatkan kita semua dengan firman-Nya,

اِنَّمَا يُرِيۡدُ الشَّيۡطٰنُ اَنۡ يُّوۡقِعَ بَيۡنَكُمُ

الۡعَدَاوَةَ وَالۡبَغۡضَآءَ فِى الۡخَمۡرِ

وَالۡمَيۡسِرِ وَيَصُدَّكُمۡ عَنۡ ذِكۡرِ اللّٰهِ

وَعَنِ الصَّلٰوةِ‌ ۚ فَهَلۡ اَنۡـتُمۡ مُّنۡتَهُوۡنَ

Artinya:

Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu dari mengerjakan pekerjaan itu (QS. Al-Maidah, ayat 91).

Itu hanya beberapa dari berbagai tipu daya syetan yang memang telah bersumpah untuk menyeret anak cucu Adam ‘alaihissalaam ke neraka. Allahu ya’lam.

Semoga yang kita baca ini menjadi pengingat dan penambah iman kita, dan jika sekiranya bisa memberi manfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber : Ahmad Idris Adh.                                     —ooOoo—

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *