Tata Cara Tayamum Yang Benar, Amalkan Saat Sulitnya Mendapatkan Air

Tata Cara Tayamum Yang Benar
Tata Cara Tayamum Yang Benar

Hajinews.co.idHendaknya seseorang membersihkan diri atau bersuci sebelum melaksanakan salat atau melaksanakan ibadah lainnya. Kita biasanya membersihkan diri dengan berwudhu atau tayamum dengan air atau debu.

Tayamum merupakan salah satu kemudahan dalam Islam, sebagai ganti wudhu, dalam keadaan tidak ada air atau penggunaannya terbatas karena keadaan tertentu.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Tayamum sebagai ibadah yang menjaga kesucian salat, mempunyai tata cara khusus dan harus dipahami oleh setiap umat Islam. Oleh karena itu, kita harus memahami tata cara tayamum yang baik dan benar.

Siapa yang Boleh Tayamum

Wahbah az-Zuhaili dalam Fiqhul Islam wa Adillatuhu Juz 1 penerjemah: Abdul Hayyie al-Kattani, dkk, menyebutkan beberapa kelompok orang yang diperbolehkan melakukan tayamum. Berikut adalah rinciannya:

  • Ketiadaan air yang cukup untuk wudhu atau mandi.
  • Tidak ada kemampuan untuk menggunakan air
  • Sakit atau lambat sembuh
  • Terdapat air, tetapi air tersebut dibutuhkan untuk saat ini atau untuk kebutuhan di masa mendatang
  • Khawatir hartanya akan rusak jika ia mencari air
  • Iklim yang sangat dingin atau air yang terlalu dingin
  • Tidak tersedia alat untuk mengambil air, seperti timba atau tali
  • Khawatir terlewat waktu sholat

Niat Tayamum

Niat merupakan elemen penting dalam setiap ibadah, termasuk tayamum. Niat tayamum harus dilafalkan dengan penuh keikhlasan dan ketulusan di dalam hati, semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT.

Mengacu pada buku Fikih Madrasah Ibtidaiyah Kelas 1 karya H. Muhaemin Nur Idris, M.Ag, dan H.A. Nurzaman, MA, berikut bacaan niat tayamum:

نَوَيْتُ التَّيَمُّمَ لِاسْتِبَاحَةِ الصَّلَاةِ للهِ تَعَالَى

Nawaitut tayammuma lisstibaahatish shalaati lillaahi ta’aalaa

Artinya: “Hamba berniat tayamum agar diperbolehkan sholat karena Allah ta’ala.”

Tata Cara Tayamum

Tata cara tayamum dijelaskan dalam buku Fikih Sunnah Jilid 1 karya Sayyid Sabiq, yang diterjemahkan oleh Mukhlisin Adz-Dzaki, Arif Hidayat, Ahmad Rifa’i, Abu Fadhil, berdasarkan ajaran Nabi SAW yang diriwayatkan dalam sebuah hadits oleh Ammar, yang mengatakan:

“Ketika itu, aku sedang junub dan aku tidak mendapati air. Aku lantas berguling-guling di atas tanah. Setelah itu, aku mengerjakan sholat. Aku pun menceritakan hal ini kepada Rasulullah SAW, kemudian beliau bersabda:

“Sebenarnya kamu cukup melakukan seperti ini,” Nabi SAW kemudian memukulkan kedua telapak tangannya ke tanah, lalu meniup kedua telapak tangannya. Setelah itu, beliau mengusap bagian muka dan kedua tangannya.” (HR Bukhari & Muslim)

Secara rinci, berikut ini adalah tata cara tayamum yang benar:

  1. Persiapkan tanah berdebu atau debu yang bersih. Para ulama membolehkan menggunakan debu yang terdapat di tembok, kaca, atau tempat lain yang dianggap bersih.
  2. Disunnahkan menghadap kiblat, kemudian letakkan kedua telapak tangan pada debu dengan jari-jari yang dirapatkan.
  3. Sambil tetap meletakkan tangan di tembok atau debu, ucapkan basmalah dan niat tayamum.
  4. Kemudian, usapkan kedua telapak tangan ke seluruh wajah. Berbeda dengan wudhu, dalam tayamum tidak diwajibkan untuk mengusapkan debu pada bagian-bagian di bawah rambut atau bulu wajah, baik yang tipis maupun tebal.

Disarankan untuk meratakan debu di seluruh permukaan wajah. Cukup dengan satu kali menyentuh debu, karena umumnya lebar wajah tidak melebihi lebar dua telapak tangan. Jadi, meratakan debu di wajah dapat dilakukan dengan dugaan yang kuat (ghalibuzhan).

  1. Setelah itu, bagian tangan. Jika ada cincin di jari, lepaskan sementara, lalu letakkan kembali telapak tangan pada debu, kali ini dengan jari-jari direnggangkan. Angkat kedua telapak tangan, dengan telapak tangan kanan di atas tangan kiri. Rapatkan jari-jari tangan, dan pastikan ujung jari kanan tidak melewati telunjuk jari kiri, atau telunjuk kanan bertemu dengan telunjuk kiri.
  2. Gunakan telapak tangan kiri untuk mengusap lengan kanan hingga ke siku. Kemudian, putar tangan kanan untuk mengusap sisi lainnya, mulai dari siku hingga jempol kiri mengusap jempol kanan. Lakukan hal yang sama pada lengan kiri dengan cara yang serupa.
  3. Rapatkan kedua telapak tangan dan gosokkan di antara jari-jarinya.
  4. Setelah tayamum, beberapa ulama menganjurkan untuk membaca doa bersuci.

Doa setelah Tayamum

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kita disunnahkan untuk membaca doa setelah tayamum untuk menyempurnakan amalan tayamum kita. Dikutip dari buku Fikih Madrasah Ibtidaiyah Kelas 1 oleh H. Muhaemin Nur Idris, M.Ag, dan H.A. Nurzaman, MA, doa setelah tayamum sama dengan doa setelah wudhu. Berikut ini doa setelah tayamum:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِيْنَ، وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ وَاجْعَلْنِي مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ سُبْحَانَكَ اَللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Arab-latin: Asyhadu allaa Ilaaha illalloh wahdahulaa syariika lahu. Wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu. Allahummaj’alni minattawwaabiina, waj’alni minal mutatohhirina, waj’alni min ‘ibaadikas sholihiin. Subhanaka allahumma wabihamdika astaghfiruka waatuubu ilaika.

Artinya: “Hamba bersaksi tiada Tuhan selain Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya. Dan hamba bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah hamba sebagai orang-orang yang bertobat, jadikanlah hamba sebagai orang-orang yang bersuci, dan jadikanlah hamba sebagai hamba-hamba-Mu yang saleh. Mahasuci Engkau, ya Allah. Dengan kebaikan-Mu, hamba bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau. Dan dengan kebaikan-Mu, hamba memohon ampunan dan bertaubat pada-Mu”

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *