Kultum 549: Amalan yang Akan Sangat Berat di Timbangan

Amalan yang Akan Sangat Berat di Timbangan
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Adalah sangat penting bagi umat Islam untuk mengetahui bahwa setiap amal shalih yang dilakukan seseorang dapat menjadi bagian dari apa yang dengannya Allah akan membuat timbangan amal baiknya sangat berat pada Hari Kebangkitan. Dalam hal ini Allah Subhanahu wata’ala berfirman,

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ ۚوَاِنْ تَكُ

حَسَنَةً يُّضٰعِفْهَا وَيُؤْتِ مِنْ لَّدُنْهُ

اَجْرًا عَظِيْمًا

Artinya:

Sungguh, Allah tidak akan menzalimi seseorang walaupun sebesar dzarrah, dan jika ada kebajikan (sekecil dzarrah), niscaya Allah akan melipatgandakannya dan memberikan pahala yang besar dari sisi-Nya (QS. An-Nisa’, ayat 40).

Bahkan dalam ayat lainnya Allah Subhaanahu wata’ala juga berfirman,

فَمَنۡ يَّعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٍ خَيۡرًا يَّرَهٗ

وَمَنۡ يَّعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ

Artinya:

Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya (QS. Az-Zalzalah, ayat 7 – 8).

Tetapi ada nash yang berbicara tentang amalan tertentu yang akan sangat berat di neraca pelakunya pada Hari Kebangkitan nanti. Ini termasuk: pertama, Tahlil, atau mengucapkan Laa ilaaha ill-Allah (tidak ada Tuhan selain Allah). Ini adalah perbuatan yang akan sangat memberati timbangan. Diriwayatkan bahwa ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-’Aas berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan, “Allah akan memunculkan seorang pria dari umatku ke hadapan semua makhluk dan akan menyebarkan sembilan puluh sembilan gulungan (berisi catatan perbuatan buruknya) untuknya, masing-masing gulungan memanjang sejauh mata memandang”.

“Kemudian Dia akan berkata, ‘Apakah kamu keberatan dengan sesuatu dalam hal ini? Apakah para juru tulis saya yang mencatat menganiaya Anda?’ Dia akan berkata, ‘Tidak, Tuhanku’. Dia akan bertanya kepadanya, ‘Apakah kamu punya alasan?’ Dia akan berkata, ‘Tidak, Tuhanku’. Allah berfirman, ‘Sebaliknya, kamu memiliki amal kebaikan pada Kami, dan kamu tidak akan dianiaya pada hari ini’. Secarik kertas kemudian akan dibawa keluar, yang di atasnya tertulis ‘Asyhadu an laa ilaaha ill-Allah wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu (Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya)’. Allah akan berfirman, ‘Bawa keseimbanganmu.’

Pria itu akan berkata, ‘Ya Tuhan, apakah secarik kertas ini dibandingkan dengan gulungan-gulungan ini?’ Dan Dia (Allah) akan menjawab, ‘Kamu tidak akan dizalimi’. Gulungan itu kemudian akan diletakkan di satu sisi Neraca dan secarik kertas di sisi lain, dan (99) gulungan itu akan menjadi ringan dan secarik kertas menjadi berat, karena tidak ada yang bisa menandingi beratnya dengan nama Allah” (HR. Ahmad no. 6699 dan at-Tirmidzi no. 2639); digolongkan sebagai shahih oleh Syekh al-Albani (Ramahullah).

Kedua, mengingat Allah Subhanahu wata’ala dengan: tasbih, tahmid, tahlil dan takbir. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua kata yang ringan di lidah namun berat di timbangan dan dicintai oleh hati. Maha Penyayang: Subhaanallah il-‘Aziim, Subhaanallahi wa bihamdihi (Maha Suci Allah Yang Maha Kuasa, Maha Suci dan segala puji bagi Allah” (HR. Al-Bukhari no. 6406 dan Muslim no. 2694).

Ada juga diriwayatkan dari Juwayriyyah bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam meninggalkan rumahnya suatu pagi ketika dia shalat Subuh, dan Juwariyyah ada di tempat shalatnya, kemudian Nabi kembali setelah fajar tiba, dan Juwariyyah masih duduk di sana. Nabi berkata, “Apakah kamu masih seperti saat aku meninggalkanmu?” Juwariyyah berkata ya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Setelah aku meninggalkanmu, aku mengucapkan empat kata tiga kali, yang jika ditimbang dengan apa yang kamu katakan (baca) hari ini, mereka akan lebih berat daripada itu,

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ

وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

[yang artinya: Mahasuci Allah dan segala puji bagi Allah; sesuai dengan jumlah makhluk-Nya, dengan keridhaan diri-Nya, seberat Arasy milik-Nya, dan sebanyak firman-firman-Nya]” (HR. Muslim, no. 2726).

Selain itu, diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amr bahwa Nabi Shallallahu ‘alihi wasallam bersabda, “Ada dua perbuatan yang tidak dilakukan seorang Muslim secara teratur tetapi dia akan masuk surga. Mereka mudah tetapi yang melakukannya sedikit; membaca Subhaanallah sepuluh kali, dan mengatakan al-hamdu lillaah sepuluh kali, dan mengatakan Allahu akbar sepuluh kali. Itu membuat seratus lima puluh di lidah dan seribu lima ratus di Neraca. Dan mengucapkan Allahu akbar tiga puluh empat kali ketika akan tidur, dan mengucapkan al-hamdu Lillaah tiga puluh tiga kali, dan subhaan-Allah tiga puluh tiga kali. Itu seratus di lidah dan seribu di Neraca (HR. Ahmad no. 6616; Abu Dawud no. 5056; at-Tirmidzi no. 3410; an-Nasaa’i no. 1331; dan Ibnu Majah no. 926). Digolongkan sebagai shahih oleh Syekh al-Albani dalam Sahih at-Targhhib wa’t-Tarhib. Allahu ya’lam.

Semoga yang kita baca ini menjadi pengingat dan penambah iman kita, dan jika sekiranya bisa memberi manfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber : Ahmad Idris Adh                                   —ooOoo—

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *