Menakar Surat Ar Rum Ayat 41: Kerusakan di Bumi Akibat Ulah Manusia

Menakar Surat Ar Rum Ayat 41: Kerusakan di Bumi Akibat Ulah Manusia (foto ist)

Hajinews.co.id — Surat Ar Rum ayat 41 memaparkan tentang kerusakan bumi yang diakibatkan ulah manusia. Hal ini merujuk pada kerusakan lingkungan baik itu di darat, laut maupun udara.

Ar Rum sendiri merupakan surat ke-30 yang terdiri dari 60 ayat. Surat Ar Rum diturunkan di Makkah sehingga tergolong surat Makkiyah.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Bacaan Surat Ar Rum Ayat 41

ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Arab latin: ẓaharal-fasādu fil-barri wal-baḥri bimā kasabat aidin-nāsi liyużīqahum ba’ḍallażī ‘amilụ la’allahum yarji’ụn

Artinya: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

Tafsir Surat Ar Rum Ayat 41

Menurut Tafsir Kementerian Agama (Kemenag) RI, surat Ar Rum ayat 41 membahas tentang kerusakan bumi akibat hawa nafsu manusia. Melalui ayat ini, diterangkan pula tentang al-fasad yang artinya segala bentuk pelanggaran atas sistem atau hukum yang Allah SWT ciptakan.

Perusakan pada surat Ar Rum ayat 41 berupa pencemaran hingga penghancuran alam yang berujung tidak layak ditinggali serta tak ada lagi yang bisa dimanfaatkan. Contohnya seperti hancurnya flora dan fauna, juga kerusakan biota laut. Sementara itu, al-fasad merujuk pada perampokan, pembunuhan, pemberontakan dan semacamnya.

“Perusakan itu terjadi akibat perilaku manusia. Perilaku itu tidak mungkin dilakukan orang yang beriman dengan keimanan yang sesungguhnya karena ia tahu bahwa semua perbuatannya akan dipertanggungjawabkan nanti di depan Allah.” tulis tafsir Kemenag RI pada surat Ar Rum ayat 41.

Allah SWT juga menegaskan akibat buruk dari perusakan alam itu bagi manusia. Meski demikian, sebagian akibat buruk itu telah diatasi oleh Allah SWT dengan sistem alam yang mampu memulihkan kerusakan yang diperbuat manusia.

Hal tersebut menunjukkan bahwa Allah SWT menyayangi manusia. Jika tidak, maka sistem alam tersebut tak akan ada untuk memulihkan kerusakan.

Senada dengan itu, dalam Tafsir Al-Azhar oleh Buya Hamka dijelaskan bahwa surat Ar Rum ayat 41 menjelaskan bahwa Allah SWT mengirim manusia ke bumi untuk menjadi khalifah yang artinya pelaksana dari kemauan Allah SWT. Oleh karenanya, sebagai khalifah maka manusia harus menjadi mushiih yang artinya suka memperbaiki dan memperindah.

Dijelaskan pula dalam tafsirnya bahwa surat Ar Rum ayat 41 menerangkan tentang kerusakan yang terjadi di bumi akibat perkembangan zaman manusia. Pada ujung ayat disampaikan agar manusia berpikir atas apa yang mereka perbuat.

Sumber: Detik

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *