Mengapa Orang Menjadi Buta Warna? Berikut Penjelasan Lengkap Beserta Gejalanya

Mengapa Orang Menjadi Buta Warna?
Mengapa Orang Menjadi Buta Warna?

Hajinews.co.id – Hingga saat ini banyak masyarakat yang bertanya-tanya mengenai kondisi gangguan penglihatan berupa buta warna. Hal ini sering menimbulkan pertanyaan mengapa orang bisa buta warna.

Menurut situs Cleveland Clinic, buta warna merupakan suatu kondisi yang umum terjadi pada sebagian orang dan membuat pasien kesulitan melihat warna. Bahkan jika itu adalah buta warna, mereka yang terkena dampak dapat melihat warna yang berbeda. Namun, mereka cenderung membedakan warna dengan kebanyakan orang.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Faktanya, banyak penderita buta warna yang kesulitan membedakan warna atau pola tertentu. Namun bukan itu saja: buta warna bisa terjadi dalam berbagai jenis. Oleh karena itu, masyarakat yang terkena dampaknya hendaknya lebih memahaminya agar tidak melakukan kesalahan.

Lalu apa yang menjelaskan mengapa orang menjadi buta warna ? Temukan jawabannya dengan membaca informasi berikut ini sampai habis.

Kenapa Orang Bisa Buta Warna?

Terkait dengan hal ini, National Eye Institute mengungkap salah satu alasan mengapa seseorang bisa buta warna karena diturunkan oleh keluarga mereka alias kondisi genetik. Dikatakan juga bahwa pria memiliki risiko yang jauh lebih besar untuk dapat mengalami kebutaan warna apabila dibandingkan dengan wanita. Tidak hanya diturunkan secara genetik, buta warna juga dapat terjadi disebabkan oleh penyakit mata tertentu, masalah kesehatan, hingga efek mengonsumsi obat-obatan.

Sementara itu, menurut laman Colour Blind Awareness, kondisi seseorang yang mengalami buta warna merah atau hijau dan juga biru atau kuning biasanya diturunkan oleh orang tua mereka. Kromosom X adalah gen yang menjadi penyumbang terbesar terjadinya buta warna pada seseorang.

Namun demikian, biasanya buta warna yang terjadi khusus untuk warna merah atau hijau saja. Lain halnya dengan buta warna biru atau kuning yang sangat jarang terjadi karena kondisi genetik. Selanjutnya dikatakan dalam laman Mayo Clinic, seseorang bisa buta warna tidak hanya diwariskan dari orang tuanya saja.

Pengidap kelainan ini juga dapat mengalaminya dikarenakan mengidap penyakit tertentu. Sebut saja diabetes, alzheimer, parkinson, glaukoma, hingga leukemia. Meskipun begitu, pengobatan dapat dilakukan secara rutin untuk meringankan efek dari buta warna yang dialami.

Kemudian buta warna juga dapat terjadi karena seseorang mengonsumsi obat-obatan tertentu. Misalnya saja mereka yang tengah menjalani pengobatan untuk gangguan saraf, darah tinggi, penyakit jantung, autoimun, hingga masalah psikologis tertentu. Bahkan seiring bertambahnya usia, seseorang juga bisa mengalami buta warna dikarenakan kemampuan penglihatan yang semakin menurun.

Jenis-jenis Buta Warna

Secara umum, terdapat berbagai jenis buta warna yang dapat dialami oleh para pengidapnya. Masih mengacu dari sumber yang sama, buta warna dibagi menjadi dua jenis yaitu defisiensi warna merah atau hijau dan biru atau kuning. Adapun masing-masing penjelasan jenis buta warna tersebut adalah sebagai berikut:

Buta Warna Merah atau Hijau

Jenis buta warna ini merupakan yang paling umum terjadi. Biasanya seseorang yang mengalaminya cenderung kesulitan dalam melihat warna atau corak yang memiliki warna merah atau hijau. Buta warna merah atau hijau lebih sering terjadi pada pria dan dapat dialami sejak mereka lahir.

Buta Warna Biru atau Kuning

Berbeda dengan buta warna merah atau hijau yang lebih umum, jenis buta warna biru atau kuning cenderung lebih jarang terjadi. Tidak hanya kesulitan untuk melihat warna biru atau kuning, pengidap jenis buta warna yang satu ini juga kerap salah mengartikan warna biru yang terlihat hijau maupun melihat segala sesuatunya menjadi warna abu-abu.

Gejala yang Dialami Orang Buta Warna

Dikutip dari laman National Health Service, gejala yang dialami orang buta warna sebenarnya dapat diketahui sejak mereka masih berusia dini. Tidak jarang anak-anak menunjukkan gejala buta warna, yang sebaiknya segera dikenali oleh orang dewasa di sekitar mereka. Berikut beberapa gejala buta warna yang dapat ditunjukkan oleh anak-anak:

  • Menggunakan warna yang salah saat menggambar atau melukis, misalnya saja warna biru untuk daun.
  • Memiliki kesulitan saat harus berhadapan dengan tugas atau aktivitas yang berkaitan dengan warna.
  • Menghindari aktivitas yang berkaitan dengan warna.
  • Memiliki kebiasaan mencium makanan yang akan disantap, alih-alih mengamatinya.

Kemudian orang dewasa juga dapat segera menyadari apabila mengalami kondisi buta warna saat terjadi perubahan penglihatan pada mata yang berkaitan dengan warna. Dihimpun dari laman Healthline, berikut beberapa gejalanya:

  • Mengalami kesulitan dalam membedakan warna dasar yaitu merah, kuning, dan hijau. Misalnya saja saat melihat lampu lalu lintas.
  • Mengalami penurunan kemampuan untuk melihat warna. Misalnya warna yang seharusnya terang terlihat lebih redup dibandingkan sebelumnya.
  • Melihat nuansa warna yang seharusnya berbeda, tetapi justru terlihat sama.

Terlepas dari gejala yang telah dipaparkan sebelumnya, apabila seseorang ingin mengetahui dirinya atau orang-orang terdekatnya buta warna atau tidak, perlu dilakukan serangkaian tes bersama profesional di bidang kesehatan. Oleh karena itu, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan yang lain untuk mengetahui lebih lanjut terkait hal tersebut.

Demikian tadi rangkuman penjelasan mengenai kenapa orang bisa buta warna lengkap dengan gejala dan jenis-jenis buta warna.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *