Berkahnya Rayakan Maulid Nabi SAW, Bisa Menolak Bala

Rayakan Maulid Nabi SAW

Hajinews.co.id – Hari istimewa “Maulidur Rasul ” atau hari lahir Yang Mulia Nabi Muhammad SAW. yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam. Alam semesta bersukacita atas kelahiran nabi pembawa cahaya. Bukan hanya penduduk bumi saja, namun penduduk langit juga turut bertasbih dan bergembira.

Begitu banyak keberkahan merayakan Maulid Nabi. Salah satunya mungkin menolak bala. Hal ini dikatakan Imam Jalaluddin As-Suyuthi:

Bacaan Lainnya
banner 400x400

مَا مِنْ مُسِلِمٍ قَرَأَ فِي بَيْتِهِ مَوْلِدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا رَفَعَ اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى الْقَحْطَ وَالْوَبَاءَ وَالْحَرْقَ وَالْغَرْقَ وَاْلآفَاتِ وَالْبَلِيَّاتِ وَالْبُغْضَ وَالْحَسَدَ وَعَيْنَ السُّوْءِ وَاللُّصُوْصَ عَنْ أَهْلِ ذَلِكَ الْبَيْتِ،

“Tiadaklah seorang muslim yang membaca Maulid Nabi di rumahnya kecuali Allah mengangkat kemarau, wabah, kebakaran, karam, penyakit, bala, murka, dengki, mata yang jahat dan pencuri dari ahli rumah tersebut.”

فَإِذَا مَاتَ هَوَّنَ اللهُ عَلَيْهِ جَوَابَ مُنْكَرٍ وَنَكِيْرٍ، وَيَكُوْنُ فَي مَقْعَدِ صِدْقٍ عِنْدَ مَلِيْكٍ مُقْتَدِرٍ

“Jika orang tersebut meninggal dunia, niscaya Allah memudahkan baginya menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir, dan adalah tempat duduknya pada tempat yang benar disisi Tuhan yang Maha memiliki lagi kuasa.”

Ulama besar sufi Imam Junaid Al-Baghdadi berkata:

من حضر مولد الرسول وعظم قدره فقد فاز بالإيمان

“Siapa yang menghadiri Maulid Rasul dan mengangunggkan-Nya maka sungguh ia beruntung meraih keimanan.”

Imam Hasan Al-Bashri berkata:

وددت لو كان لي مثل جبل أحد ذهبا لأنفقته على قراءة مولد الرسول

“Andai aku punya emas sebesar bukit Uhud, maka aku ingin membelanjakannya untuk membaca Maulid Rasul.”

Merayakan Maulid Nabi adalah perkara baik dan mulia. Sebab, di dalamnya terdapat banyak keberkahan di dunia maupun di akhirat. Mudah-mudahan kita tidak terhalang mendapatkan keberkahan tersebut. Aamiiin. Selamat memperingati hari Kelahiran Sang Pembawa Risalah.

Sumber:
1. Kitab Haul al-Ihtifaal Bidzikroo al-Maulid an-Nabawi asy-Syariif Karya Abuya Sayyid Muhammad bin ‘Alwi al-Maliki.
2. Kitab Al-Wasaail Fii Syarh asy-Syamaail Karya Imam Jalaluddin as-Suyuthi.
3. Kitab I’aanah ath-Thoolibiin Karya al-Bakri ad-Dimyathi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *