Menag Mengajak Umat Islam Untuk Menjadikan Maulid Nabi SAW Sebagai Momen Perbaikan Akhlak

Menjadikan Maulid Nabi SAW Sebagai Momen Perbaikan Akhlak
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas

Hajinews.co.idMenteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengimbau umat Islam memanfaatkan Maulid Nabi sebagai momentum untuk meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW. Terutama etika dalam hubungan dengan Allah SWT dan hubungan dalam masyarakat.

“Mari, jadikan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW sebagai momentum untuk memperkuat komitmen kita dalam meneladani akhlak Rasulullah, baik dalam hubungan kita dengan Allah, hubungan antarsesama manusia, maupun dalam menjaga bangsa dan negara,” kata Yaqut dalam keterangan yang diterima, Minggu (15/9/2024).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Melalui peringatan ini, semoga kita dapat terus meningkatkan kecintaan kita kepada Rasulullah SAW dan mengaplikasikan ajaran-ajaran beliau dalam setiap langkah kehidupan,” ujarnya.

Melalui akhlaknya, Yaqut mengatakan Rasulullah SAW adalah teladan sempurna dalam berbagai aspek kehidupan, baik sebagai hamba Allah, pemimpin umat, hingga sebagai negarawan yang membangun masyarakat Madinah dengan prinsip keadilan, toleransi, dan kasih sayang.

Untuk itu, Yaqut berpesan, maulid Nabi bukan hanya momen untuk mengenang kelahiran Nabi Muhammad SAW. Sebaliknya, perlu juga menghayati ajaran-ajaran luhur yang disampaikan beliau.

Yaqut juga mengingatkan sosok Rasulullah SAW sebagai sosok penjaga keberagaman. Ia mencontohkan saat Rasulullah SAW membangun masyarakat yang harmonis di tengah keberagaman suku dan agama di Madinah.

“Peringatan maulid Nabi SAW mengandung makna yang dalam bagi Indonesia. Sosok Rasulullah mengingatkan kita akan pentingnya persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman,” tegasnya.

Menurut Yaqut, melalui hal tersebut, Rasulullah SAW mengajarkan bahwa perbedaan bukan menjadi halangan untuk hidup berdampingan. Sebaliknya, perbedaan dijadikan kekayaan yang harus dijaga dan dihormati.

“Sudah seharusnya, kita terus berupaya menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang rukun, damai, dan berkeadilan. Sebagai bangsa yang beragam, kita harus terus mengamalkan moderasi beragama agar tercipta kehidupan yang harmonis dan saling menghargai. Inilah kunci dari kebersamaan dan perdamaian yang berkelanjutan,” pesan Yaqut.

Sumber: detik

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar