Teror Israel tak Kunjung Berhenti, Tiga Ayat Alquran Ini Ungkap Betapa Mereka Haus Darah

banner 400x400

Hajinews.co.id — Teror Israel terhadap umat manusia tidak kunjung berhenti. Serangan beruntun berupa bom pager dan walkie talkie yang meledak bersamaan di Lebanon dan Suriah menjadi bukti terbaru betapa sifat ‘haus darah’ zionisme menjadi karakter mereka di tengah pembantaian terhadap warga Gaza yang tidak juga berhenti.

Alquran merupakan kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril sudah mengungkap kegemaran membunuh mereka.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Tidak hanya itu, kaum Yahudi bahkan disebut kerap membunuh para nabi yang mengajak manusia untuk baik dan berlaku adil. Setidaknya ada tiga ayat Alquran yang mengungkapkan kegemaran kaum Yahudi membunuh:

1. Surat Ali Imran ayat 21

Dalam ayat ini, Allah menggambarkan kedurhakaan kaum Yahudi dan kegemaran mereka membunuh para nabi. Mereka terbiasa membunuh mereka hanya karena ajarannya dianggap tidak sesuai dengan tradisinya.

Allah SWT berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَيَقْتُلُونَ الَّذِينَ يَأْمُرُونَ بِالْقِسْطِ مِنَ النَّاسِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَا لَهُمْ مِنْ نَاصِرِينَ

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Allah, membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar), dan membunuh manusia yang memerintahkan keadilan, sampaikanlah kepada mereka kabar ‘gembira’ tentang azab yang pedih.” (QS Ali Imran [3]:21)

Dalam Tafsir Tahlili Kemenag dijelaskan, dalam ayat ini, Allah mencela sikap orang Yahudi pada zaman para rasul sebelum Nabi Muhammad, yang dengan taklid buta mengikuti perbuatan nenek moyang mereka. Padahal sesungguhnya mereka sudah mengetahui kesalahan dan kejahatan nenek moyang mereka.

Dengan keterangan ayat ini, bertambah jelaslah keburukan orang Yahudi. Sukar bagi mereka mencari alasan untuk membersihkan diri dengan menyatakan beriman. Kejahatan mereka yang terbukti dalam sejarah, menyebabkan mereka mendapat celaan dan kutukan.

Orang Yahudi di zaman Rasulullah SAW dianggap ikut bersalah, karena mereka tidak menunjukkan sikap tidak setuju terhadap kejahatan nenek moyang mereka. Di samping membunuh para nabi, orang Yahudi zaman dahulu juga telah membunuh para hukama (orang-orang bijaksana), yaitu yang disebut dalam ayat ini sebagai “orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil”. Mereka terdiri dari cerdik pandai, yang menjadikan keadilan itu sebagai tiang keutamaan.

Martabat para hukama′ di dalam memberikan petunjuk di bawah martabat para nabi dan demikian pula pengaruh mereka. Membunuh hukama′ berarti membunuh akal dan menghancurkan keadilan. Hal ini merupakan dosa besar dan sangat merugikan. Karena itu Allah memberikan peringatan kepada orang Yahudi bahwa mereka akan menerima azab yang pedih di dunia dan di akhirat.

Siapakah yang lebih berhak menerima azab yang pedih itu kalau bukan mereka yang kejam lagi melampaui batas dalam berbuat kejahatan, seperti membunuh para nabi dan para cerdik pandai?

2. Surat Ali Imran Ayat 112

Dalam ayat ini, Allah kembali mengungkapkan keburukan kaum Yahudi yang gemar membunuh. Tercatat dalam sejarah, nabi yang dibunuh oleh kaum Yahudi antara lain adalah Nabi Zakaria dan Nabi Yahya. Bahkan, mereka pun mengejar-ngejar Nabi Isa untuk dibunuh meskipun kemudian Nabi Isa diselamatkan dan diangkat oleh Allah SWT ke langit. 

Allah SWT berfirman: 

ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوا إِلَّا بِحَبْلٍ مِنَ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِنَ النَّاسِ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ

Artinya: “Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.” (QS Ali Imran: 112).

3. Surat Al Maidah Ayat 70

Dalam ayat ini, Allah juga mengungkapkan Bani Israil atau kaum Yahudi yang suka membunuh. Walaupun, menurut Prof M Quraish Shihab, ada perbedaan antara Bani Israil dan Yahudi. Menurut dia, Bani Israil masih ada yang baik. Tapi, kalau Alquran menyebut Yahudi pasti menunjukkan celaan. 

Allah SWT berfirman: 

لَقَدْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ وَاَرْسَلْنَآ اِلَيْهِمْ رُسُلًا ۗ كُلَّمَا جَاۤءَهُمْ رَسُوْلٌۢ بِمَا لَا تَهْوٰٓى اَنْفُسُهُمْۙ فَرِيْقًا كَذَّبُوْا وَفَرِيْقًا يَّقْتُلُوْنَ

Artinya: “Sungguh, Kami benar-benar telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan telah mengutus rasul-rasul kepada mereka. Setiap kali rasul datang kepada mereka dengan membawa apa yang tidak sesuai dengan hawa nafsu mereka, sebagian (dari rasul itu) mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh.” (QS Al-Ma’idah [5]:70)

Ayat ini menerangkan bahwa Allah mengambil janji dari Bani Israil yaitu berupa ikrar mereka untuk beriman kepada Allah dan mengamalkan isi Taurat selaku syariah yang diturunkan Allah kepada mereka. Untuk memberikan penjelasan isi kitab tersebut Allah mengutus rasul-rasul-Nya kepada mereka. Tetapi setiap kali datang kepada mereka seorang rasul yang membawa petunjuk yang tidak sesuai dengan keinginan mereka, mereka perlakukan rasul itu dengan perlakuan yang sangat keji.

Segolongan mereka mendustakan rasul dan sebagian mereka menganiaya dan membunuh rasul. Hal itu menunjukkan betapa jahatnya tingkah laku mereka sehingga petunjuk yang dibawa oleh rasul tidak sedikit pun berkesan di hati mereka, malahan kekufuran dan kezaliman mereka yang semakin bertambah-tambah.

Itulah tiga ayat Alquran yang mengungkapkan keburukan kaum Yahudi yang suka gemar membunuh. Namun, tidak bisa menutup mata juga terhadap ayat-ayat lain yang juga memuji orang Yahudi. Pembacaan Alquran yang tepat dan menyeluruh menunjukkan bahwa Alquran tidak bersifat anti-Semit.

Sumber: Republika

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *