BMKG Ungkap Sesar Garsela Jadi Zona Paling Aktif Gempa di Jawa, Seberapa Bahayanya?

banner 400x400

Hajinews.co.id — Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, sesar Garut Selatan (Garsela) menjadi zona paling aktif gempa di Jawa.

Hal tersebut dikatakan Daryono setelah Kabupaten Bandung, Jawa Barat diguncang gempa berkekuatan M 4,9 pada Rabu (18/9/2024) pukul 09.41 WIB.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Ia menyampaikan, sesar Garsela berupa zona atau luasan yang lebar semacam zona deformasi sehingga segmen sesarnya banyak.

Banyaknya segmen sesar Garsela tercermin dari sebaran aktivitas kegempaan yang terelokasi atau relocated seismicity jangka panjang yang menunjukkan sebaran secara luas.

“Apakah gempa kemarin di picu sesar Garsela? Definitely, yes!” kata Daryono dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (20/9/2024).

“Data gempa jangka panjang BMKG mengungkap bahwa Zona Sesar Garut Selatan (Garsela) adalah zona paling aktif gempa di Pulau Jawa,” tandasnya.

Lantas, seberapa besar potensi gempa dahsyat akibat sesar Garsela? Berikut penjelasan pakar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Penjelasan pakar ITS

Pakar kegempaan sekaligus dosen eksplorasi seismik ITS Firman Syaifuddin mengatakan, sesar Garsela memiliki dua segmen, yakni Rakutai dan Kencana.

Keberadaan dua segmen tersebut diketahui dari peta potensi sumber dan bahaya gempa Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) 2017.

Firman menjelaskan, segmen Rakutai dan Kencana memiliki mekanisme pensesaran yang berbeda.

Segmen Rakutai merupakan sesar normal, sedangkan segmen Kencana merupakan sesar geser.

“Lokasi gempa Garut-Bandung 2024 terakhir berada di sebelah barat sesar garsela segment Rakutai, ini masih menjadi pertanyaan apakah sesar Garsela segmen Rakutai menjadi sumber gempa terakhir ini,” jelas Firman saat dihubungi, Jumat, dikutip dari Kompas.

“Dari pihak BMKG memastikan bahwa gempa terakhir merupakan bagian dari sesar Garsela, sedangkan dari pihak BNPB belum bisa memastikan bahwa gempa tersebut diakibatkan oleh sesar Garsela,” tambahnya.

Kenapa sesar Garsela jadi zona gempa paling aktif di Jawa?

Firman menuturkan, predikat sesar Garsela sebagai zona paling aktif gempa di Jawa didasarkan pada aktivitas kegempaan yang terjadi di area ini.

Namun, sumber gerak sesar tersebut sama dengan daerah selatan Jawa yang lain, yaitu berasal dari zona subduksi di selatan Jawa.

Ia menjelaskan, lokasi sesar Garsela memanjang dari arah timur laut ke arah barat daya sebelah timur Kertasari sampai mendekati Gunung Papandayan.

Total panjang sesar Garsela mencapai 36 kilometer dengan panjang segmen Rakutai mencapai 19 kilometer di sebelah utara dan panjang segmen Kencana mencapai 17 kilometer di sebelah selatan.

“Dimungkinkan daerah ini merupakan daerah paling lemah sehingga memungkinkan sering terjadinya gempa di area ini, karena gempa biasanya terjadi pada daerah atau zona lemah,” jelas Firman.

Sayangnya, kata Firman, belum banyak penelitian yang menunjukan model bawah permukaan di area tersebut untuk mengetahui detail zona lemah yang mungkin berasosiasi dengan potensi sumber gempa aktif.

Sumber: Kompas

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *