Maulid, Prof Abuddin: Keberhasilan Nabi Muhammad Harus Kita Muliakan, Harus Kita Ulangi dan Contoh

Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M. A
banner 400x400

BANDUNG, Hajinews.co.id — Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) menyelenggarakan acara Maulid Nabi Muhammad dengan tema “Sebagai Momentum Memperteguh Pengabdian Terbaik Bagi Kemaslahatan Umat”, yang dilaksanakan melalui Zoom dan diikuti oleh para pengurus IPHI seluruh Indonesia, Rabu (25/9/2024) malam.

Pada tausiah, Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M. A menyebutkan, keberhasilan Nabi Muhammad dalam melakukan perjuangan dan pengabdian merupakan satu model yang harus kita apresiasi dan muliakan.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Jika tidak memeriahkan tidak menghormati namanya suul adab. sikap seperti itu harus kita jauhi, kita harus memiliki sikap saling menghormati,” ungkap, Prof Abuddin.

Mengutip Surat al ahzab ayat 56:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا ۝٥٦

Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.

“Mengingat nabi Muhammad itu, juga mengingat perlunya sebuah perencanaan. Nabi Muhammad bukan lahir dadakan, tapi direncanakan,” paparnya.

Jika dilihat dari Al-Baqarah 122-129, disebutkan Prof Abuddin, terdapat doa nabi Ibrahim.

Selesainya membangun Ka’bah, nabi Ibrahim ber’doa diantara doanya mohon diutus seorang nabi.

“Robbana wab asfihim rosula minhum, yajlu’alaihim aayatika wayu a’limul kitaba wal hikmah, itu doa nabi Ibrahim selesai membangun ka’bah beserta anaknya Ismail,” tuturnya.

Prof Abuddin menuturkan jarak do’a nabi Ibrahim tersebut ke hari kelahiran Nabi Muhammad adalah 2400 tahun.

Kemudian Nabi Isa diperlihatkan Allah ruhnya Nabi Muhammad berada di alam jabbaruh, ruh Nabi yang akan lahir.

Begitupun nabi Isa bercerita kepada bani israil, ada didalam surat As-Saff ayat 6

اَمۡ لَهُمۡ شُرَكٰٓؤُا شَرَعُوۡا لَهُمۡ مِّنَ الدِّيۡنِ مَا لَمۡ يَاۡذَنۡۢ بِهِ اللّٰهُ‌ؕ وَلَوۡلَا كَلِمَةُ الۡفَصۡلِ لَقُضِىَ بَيۡنَهُمۡ‌ؕ وَاِنَّ الظّٰلِمِيۡنَ لَهُمۡ عَذَابٌ اَلِيۡمٌ

 

Am lahum shurakaaa’u shara’uu lahum minad diini maa lam yaazam bihil laah; wa law laa kalimatul fasli laqudiya bainahum; wa innaz zaalimiina lahum ‘azaabun aliim.

Artinya: Apakah mereka mempunyai sesembahan selain Allah yang menetapkan aturan agama bagi mereka yang tidak diizinkan (diridhai) Allah? Dan sekiranya tidak ada ketetapan yang menunda (hukuman dari Allah) tentulah hukuman di antara mereka telah dilaksanakan. Dan sungguh, orang-orang zhalim itu akan mendapat azab yang sangat pedih.

“Oleh sebab itu nabi mengatakan, saya ini adalah buah doanya nabi Ibrohim dan kabar gembiranya nabi Isa, itu ada di dalam tafsir amarobi,” lanjutnya.

Dengan begitu Prof. Abuddin mengatakan kelahiran Nabi Muhammad pun bibit unggul yang disiapkan dari keturunan terbaik. Termasuk diceritakan pemilihan istri dari Nabi Ismail pun adalah perempuan solehah dari bani dzurhum, yang dikawal Nabi Ibrahim.

“Nabi Muhammad diumpamakan seperti benih yang mengeluarkan tunasnya,” ungkapnya.

Prof Abuddin memaparkan, maksud dari perumpamaan tersebut bahwa tanaman yang akan datang itu harus digemburkan tanahnya harus disiapkan.

“Arti gembur tanahnya, ketika kekuatan romawi dan persia sudah lemah sudah hampir hancur, disiapkan juga orang-orang pilar-pilarnya. Dari mulai bani Hasyim, bani Abdulmutolib, disiapkan Siti Khadijah, disiapkan Abu Bakar, Umar, disiapkan Ali, ini semua ibarat pupuk yang disiapkan Allah,” ungkap Prof Abuddin.

Termasuk ayah ibunya Nabi sudah meninggal langsung Allah yang mendidiknya. Dalam keadaan yatim dipahami oleh Prof Qurais Shihab supaya yang mendidik Nabi Muhamad adalah langsung Allah S.W.T. Merupakan suatu perencanaan besar yang disiapkan segala aspeknya.

Menariknya Prof Abuddin, mengatakan diperlukan adanya wawasan yang global. Dalam surat al-anbiya ayat 107 disebutkan.

 

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ ۝١٠٧

 

Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam.

Dalam melihat perjuangan nabi, haruslah manusia memiliki kontribusi dalam memecahkan problem dunia.

“Dunia pada Nabi datang, itu seperti habis dilanda gempa yang dahsyat dan tsunami, bangunan yang rata dengan tanah banyak manusia korban harta benda habis,” ujar Prof Abuddin.

 

Di masa sekarang ini problem dunia sangat luarbiasa. Negara-negara Islam belum bisa menghentikan Israel.

Puncak dari rahmat yang dihasilkan dari Nabi, Islam menjadi Adikuasa pada zaman Abasiyah, yang disebut sebagai golden Age. Dimana dilahirkan bukan hanya ahli agama tapi juga ahli ilmu pengetahuan, seperti kedokteran, astronomi, fisika, kimia.

Namun demikian Prof Abuddin menyayangkan karya tersebut tidak masuk ke Indonesia.

“Yang masuk ke Indonesia hanya keagamaan, tidak sampai kepada bidang-bidang ilmu pengetahuan,” katanya.

Apa yang dibangun oleh dunia Islam dalam bidang kebudayaan peradaban sejak abad 13 sampai 17 seterusnya, masuk ke Eropa, melalui Spanyol, Sisilia, hingga perang salib. Diambil ilmu dari Islam, seperti Hak Asasi Manusia, Konsep Musyawarah Demokrasi.

“Lahir Declaration Of Human Right, lalu konsep musyawarah demokrasi mampu menumbangkan kekuasaan diktator, kekuasaan kapitalis persuasif tumbang juga. Terjadi perubahan besar-besaran dalam pemikiran di dalam kalangan gereja, terjadi juga perubahan di dibidang bahasa, di bidang arsitektur, dan di bidang-bidang lainnya makanan minuman, ini adalah realita, bukti Nabi Muhammad sebagai pemberi rahmat bukan omong kosong tapi fakta. Walaupun barat tidak mau mengakui,”

“Mari kita ulangi, sukses Nabi Muhamad memberi rahmat kepada dunia mari kita ulangi, dengan cara kita menjadi produsen bukan sebagai konsumen. Ini agenda besar untuk berkontribusi membangun peradaban sebagaimana Nabi Muhammad,” Lanjutnya.

Kemudian, Prof Abuddin menganjurkan agar semua umat mengambil contoh. Yang bisa diambil dari Nabi Muhammad adalah seluruh dimensinya. Contohnya seorang pemimpin ambil contoh kepemimpinan Nabi dimulai dari sebagai penggembala.

6 fungsi roin

  1. Sebagai pemimpin harus siapkan kepentingan rakyat
  2. Fungsi direkting
  3. Fungsi kontroling
  4. Fungsi Supervising
  5. Fungsi Evaluating
  6. Fungsi Pendidik

Acara Tausiah Maulid Nabi Muhammad IPHI berlangsung dari pukul 19.30 dan dihadiri oleh 89 pengurus.

PJ Ketua Umum Pengurus Pusat IPHI Mayjen (Purn) Dr. H. Ahmad Yani Basuki, menyampaikan dalam sambutannya mengatakan, peringatan maulid nabi yang setahun sekali selalu bernilai penting, sebagai momentum menggali hikmah dikaitkan dengan dinamika-dinamika yang terjadi dalam hidup manusia.

“Yang paling menenangkan, kalau kita mengingat kembali perjuangan Nabi. Karena kita tahu dalam diri Nabi Muhammad S.A.W, terdapat suri tauladan yang luar biasa,” ungkap H. Yani.

 

(Ingeu)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *