PEREMPUAN DI GARDA TERDEPAN PEMPROV DKI JAKARTA

Oleh : Geisz Chalifah

Mereka tidak berdebat di ruang publik, tidak tampil bak seolah pahlawan mengomentari atau mengambil alih kinerja orang lain.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Namun yang pasti para perempuan ini dan masih banyak lainnya (yg belum dihadirkan) menjadi garda terdepan dalam menyelamatkan warga Jakarta disaat Pandemi.

Pemprov DKI Jakarta Gubernur Anies Baswedan memberi ruang dan tanggung jawab yang sedemikian besar dalam memimpin berbagai dinas pada kaum Ibu.

Mungkin karena demikian, wajah Jakarta kini menjadi humanis yang semakin beradab. Tak hanya nyaman bagi manusia untuk tinggal dan bekerja tapi juga untuk hewan-hewan disekitar kita.

Lansia dan kaum disabilitas mendapat perhatian besar. Puluhan wilayah kumuh mendapat wifi gratis agar anak-anak mereka bisa tetap sekolah via online dengan baik.

Di manapun adanya baik itu Pemerintahan sebuah negara maupun pemerintahan di sebuah kota, Pendidikan dan Kesehatan menjadi tiang utama kokohnya suatu bangsa.

Di Jakarta kedua dinas itu dikomandani oleh dua orang perempuan cerdas yang mengelola tugasnya tidak hanya dengan akal pikiran tapi juga dengan hati nurani.
Ada pula yang mengelola ekonomi Jakarta, belum lagi pemukiman dan pengendalian penduduk.
Taman-taman yang asri dsbnya.

Sentuhan keibuan di Jakarta kini sangat terasa, ada feminisme di jalan-jalan Jakarta, tak lagi gersang dan keras. Mereka (Para Kaum Hawa) merawat kota ini dengan akal budi, dengan segenap ketulusan.

Sapardi Djoko Damono dalam puisinya berkata:

Mencintai angin harus menjadi siut…
Mencintai air harus menjadi ricik…
Mencintai gunung harus menjadi terjal…
Mencintai api harus menjadi jilat…
Mencintai cakrawala harus menebas jarak…

MencintaiMu harus menjadi aku

Namun bagi mereka yang berada di garda terdepan Pemprov DKI: Mencintai Jakarta dan warganya, cukup dengan nurani.

Oleh karna itu seluruh jajaran Pemprov Propinsi memotong TKD nya agar bansos bagi warga miskin tetap bisa berlangsung.

Tunggu tayanganya di: Ngopi (Ngobrol Pikiran) Bareng Geisz Chalifah

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *