Ustadz Adi Hidayat Beberkan Deretan Hadist Palsu Tentang Malam Nisfu Syaban, Begini Penjelasannya

Ustadz Adi Hidayat Beberkan Deretan Hadist Palsu Tentang Malam Nisfu Syaban
ilustrasi : nisfu sya'ban
Hajinews — Bulan Sya’ban merupakan salah satu bulan mulia yang terletak di antara dua bulan haram, Rajab dan Ramadhan.

Malam nisfu Sya’ban adalah malam di pertengahan bulan Sya’ban, tepatnya pada tanggal 15 Sya’ban.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Untuk tahun 2021 ini atau 1442 Hijriah, malam Nisfu Syaban jatuh pada Minggu 28 Maret 2021 malam hingga Senin 29 Maret 2021 malam.

Di antara keistimewaannya, bulan tersebut adalah waktu dinaikkan amalan.

Mengenai bulan Sya’ban, ada hadits dari Usamah bin Zaid yang menjelaskan keutamaannya.

Ia pernah menanyakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa ia tidak pernah melihat beliau melakukan puasa yang lebih semangat daripada puasa Sya’ban.

Kemudian Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

“Bulan Sya’ban –bulan antara Rajab dan Ramadhan- adalah bulan di saat manusia lalai. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR. An-Nasa’i no. 2359. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Untuk memuliakannya, umat muslim dianjurkan untuk melakukan berbagai amal sholeh di bulan Sya’ban.

Namun dalam keberjalanannya terdapat sederet hadist palsu yang menyesatkan.

Hal ini diungkapkan ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya di Youtube Akhyar TV.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan terdapat 1 hadist sahih, 1 hadist dhaif dan sejumlah hadist palsu terkait malam nisfu Sya’ban.

Hadist shahihnya adalah dari Abu Musa Al Ash’ari, “kalimatnya sangat singkat bahwa Nabi Muhammad SAW menyampaikan Allah SWT mengamati kepada hambaNya di malam pertengahan Sya’ban dan mengampuni yang memohon ampunan sekalipun sebanyak bulu domba di suku Kalb.

Ini sama dengan hadist qudsi yang disampaikan 31 orang sahabat senior bahwa Allah akan menghamparkan rahmatNya kepada hambanya setiap sepertiga malam, tiap hari.

“Maka Allah kemudian berfirman, hambaku siapa yang memohon kepadaku akan Aku berikan, siapa yang meminta akan Aku kabulkan, siapa yang memohon ampunan, Aku ampuni dia. Itu”

“Maka rugi bila Anda tak memintanya, hadist qudsi, tapi untuk malam di bulan Syaban hadistnya berbeda seperti dikatakan dari Abu Musa Al Ashari dikatakan itu dimulai di malamnya tapi kalau tiap hari di penghujung malam.”

Ustaz yang kerap mengenakan kaca mata ini juga menegaskan tak ada amalan spesifik di malam nisfu sya’ban.

Ini yang sahih, dan amalannya nabi tidak menyebutkan spesifik, karena itu sahabat banyak beramal saja, seperti sholat qiyamul lail, tahajud, beristighfar, dan tidak ada amalan-amalan spesifik.

Jadi kalau ada amalan-amalan spesifik di malam itu, sesungguhnya hadist-hadist yang disepakati para ulama itu hadist palsu.

Jadi kalau mau menghidupkan malam nifsu syaban silahkan saja lakukan salat tahajud, baca Alquran, istighfar silahkan saja,

Kalau siangnya mau puasa boleh saja Ayyamul bidh, silahkan saja asal jangan disandarkan dengan hadist yang bermasalah” ungkapnya.

Selain itu Ustadz Adi Hidayat menjelaskan hadist dhaif dan hadist palsu terkait malam di pertengahan bulan Sya’ban ini.

Hadist dhaif yang banyak dikenal disandarkan pada Aisyah RA.

“bahwa suatu hari dia kehilangan rasulullah suatu malam di mana waktu itu rasulullah menginap di rumah beliau diduga Rasulullah sedang ada di rumah istri yang lain.

ketika itu Aisyah melihat Rasulullah sedang berada di Baqi berdoa kepada Allah SWT minta ampunan untuk muslim yang telah wafat di pemakaman bakhi maka Rasulullah berkata pada Aisyah bahwa hari itu Allah memberi pengampunan pada umatNya.

Namun hadist ini dhaif tapi sahihkan oleh ulama Syekh Muhammad Nasudin Albani,” jelas Ustadz Adi Hidayat.

Hadist palsu

“Riwayat ini disampaikan Ibnu Abi Sorbah, beliau mengatakan menerima dari Ibrahim bin Muhammad, Muawiyah bin Abdullah bin Ja’far, disampaikan dan disandarkan pada sahabat Ali Bin Abi Thalib, hadistnya jika telah tiba malam pertenghaan Syaban maka hidupkan dengan banyak menunaikan salat dan siangnya lakukan puasa maka jika memohon pada Allah maka Allah akan mengampuni orang yang memohon ampunan itu” terangnya.

“Ini hadis palsu ya. Cacatnya ada seorang bernama Ibnu Abu Sorbah dianggap ulama orang yang sering memalsukan hadist,” jelas Ustadz Adi Hidayat.

Selain itu, pria 36 tahun ini menjelaskan jika tak ada amalan khusus terkait sholat.

“Misal hadist yang mengatakan bangun di malam Sya’ban tunaikan salat sekian rakaat dibacakan dengan qulhu dsb

itu saking palsunya hadist itu kitab hadist paslu saja nggak ada. Itu dimunculkan kemudian.” jelasnya.

Keterangan buku amalan ditutup di malam nisfu Sya’ban adalah palsu.

Bahwa pada saat pertengahan syaban buku amalan manusia akan ditutup.

“Kalau ditutup artinya amalan kita nggak dicatat dan mustahil buku seorang hamba ditutup kecuali ketika dia telah wafat,” kata Ustaz Adi Hidayat.

Jadi buku catatan itu tidak akan ditutup kebaikan sekecil apapun akan dicatat dan ditampilkan di akherat nanti.

Jadi yang benar adalah pena yang diangkat yang tidak dituliskan itupun bukan di pertengahan Saban atau bulan Ramadan hanya dikhususkan pada tiga golongan tertentu yaitu :

  1. Dari anak kecil sampai dia baligh jadi kalau ada anak kecil yang nggak salat dia gak dihisab sama Allah sebelum dia baligh disitu penanya dianggap tapi buku catatan sudah dibuka
  2. Orang yang terganggu kesadarannya sampai dia sadar kembali disebut dengan tidak waras itu tidak dihisab atau dihitung misalkan orang itu ambil mangga Anda jangan marah karena Allah tidak menghisabnya
  3. Lalu golongan orang yang tidur sampai dia bangun jadi ketika dia kesiangan salat subuh maka itu tidak dihisab

“Maka itu amalan Nisfu Syaban bisa dilakukan tapi dalam batas wajar, silahkan lalkukan amalan sunah seperti yang sudah diajarkan,” pungkasnya.

Sumber: tribun

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *