Bukan Main, Komunitas Penyiaran Tasikmalaya Siap Produksi Konten Lokal TV Nasional

Komunitas penyiaran Kota Tasikmalaya (dok)

Tasikmalaya, Hajinews,- Komunitas Penyiaran Tasikmalaya siap mendukung KPID Jawa Barat mendorong terpenuhinya konten lokal televisi berjaringan yang bersiaran di Jawa Barat untuk memenuhi kewajiban konten lokal minimal 10 persen.

Kesiapan itu disampaikan dalam kegiatan Literasi Media yang diselenggarakan KPID Jawa Barat di Gedung Lekker Tasikmalaya Jawa Barat Kamis (22/4/2021).
“Kami sangat mendukung jika diberi kesempatan untuk terlibat dalam pemenuhan konten local. Segera saja disamakan persepsinya, mau buat program dan konten seperti apa, tinggal dilakukan pertemuan yang lebih intens,” kata Dudi RS, seorang konten kreator Kota Tasikmalaya, yang juga menjadi pembiacara dalam literasi media ini.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Sebagai bentuk komitmen, Komunitas Penyiaran Kota Tasikmalaya juga menyatakan ikrar dan deklarasi menjadi relawan Pemantau Isi Siaran (PIS) Jabar. Mereka akan terlibat melakukan pemantauan radio dan televisi dan mengadukannya ke KPID Jawa Barat (antara lain ke 081573107000 atau Instagram @kpidjabar), jika melihat dan mendengar konten siaran yang tidak etis atau tidak ramah keluarga.

Hadir sebagai pembicara Ketua Komisi I DPRD Jabar Bedi Budiman, Komisioner KPID Jabar Roni Tabroni, dan Pegiat Komunikasi Kota Tasikmalaya Dudi RS. Memberikan sambutan Asisten Daerah Kota Tasikmalaya Asep Gofarullah dan Ketua KPID Jabar Adiyana Slamet, dan Syaefurrochman Achmad sebagai pemimpin pernyataan ikrar dan komitmen relawan.

Ketua KPID Jabar Adiyana Slamet menjelaskan, pihaknya sesuai undang-undang harus mengawasi isi siaran dan memastikan televisi siaran menyajikan minimal 10 persen untuk televisi jaringan yang pusatnya di Jakarta. Faktanya pada bulan Maret 2021 ada 7 lembaga penyiaran TV yang tidak memenuhi kewajiban 10 persen konten lokal. Bahkan ada yang hanya 4 persen.

Bedi Budiman dalam literasi media di Tasikmalaya (dok)

“Ini sangat memprihatinkan, padahal mereka menyasar siarannya pada masyarakat Jawa Barat. Karena itu mereka kita panggil dan kita minta komitmennya di atas surat bermaterai,” kata Adiyana.

Solusinya KPID Jabar memberikan tawaran kepada stasiun TV memberikan slot atau space durasi agar diisi komunitas penyiaran Jawa Barat, agar konten lokal terpenuhi. Tentu saja sesuai dengan konten yang berstandar broadcast.

Adiyana juga berterima kasih kepada Komunitas penyiaran Jawa Barat yang siap berkolaborasi. Ini merupakan kabar baik, bukan hanya kolaborasi bisa terbangun dalam bidang peningkatan SDM penyiaran berbasis desa, tetapi juga bidang pemantauan isi siaran. (*).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *