Kecanggihan Drone AS Seharga Rp 898 Miliar Pembunuh Jenderal Soleimani

Drone MQ-9 Reaper Foto Dok. General Atomics Aeronautical Systems)
banner 400x400

JAKARTA, hajinews.id – Tepat sepekan lalu, petinggi militer Iran Jenderal Qasem Soleimani terbunuh dalam sebuah serangan militer yang dilakukan tentara Amerika Serikat (AS). Serangan atas perintah Presiden AS Donald Trump itu menggunakan pesawat tanpa awak (drone) MQ-9 Reaper.

Drone tersebut diterbangkan dari markas US Central Command yang berlokasi di Qatar. Lalu seperti apa kecanggihan drone MQ-9 Reaper?

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Drone ini terbang nyaris tanpa suara dan meluncurkan misil Hellfire yang menghancurkan konvoi mobil jenderal besar Iran tersebut. Drone tersebut memiliki daya jelajah 1.150 mil dengan kemampuan terbang di ketinggian 50.000 kaki.

Seperti dilansir dari New York Post, Rabu (8/1/2020), MQ-9 Reaper disebut sebagai drone “bersenjata, multi misi, daya terbang menengah dan tahan lama”.

Lebih dari itu, Drone ini juga disebut sebagai alat pengintai terhadap target berprofil tinggi, sensitif terhadap waktu, bisa membantu mencari target dan digunakan untuk operasi perang yang tidak teratur.

Kecanggihan lainnya yaitu drone berharga US$ 64,2 juta per unit (Rp 898,9 miliar) ini dapat membawa 4 misil Hellfire berdaya ledak dahsyat dan mampu menghancurkan tank.

Berdasarkan laporan media setempat, penyerangan terhadap komandan pasukan elit al-Quds Iran di Bandara Internasional Baghdad, Jumat (3/1/2020) dini hari itu menggunakan misil Hellfire R9X ‘Ninja’ yang dimodifikasi. Moncongnya terdiri dari semacam bilah-bilah pisau tajam dan mematikan.

Drone MQ-9 Reaper AS. (Foto: Getty Images)

Drone MQ-9 Reaper meluncurkan misil yang dipandu laser, mengarah dengan tepat dan menghancurkan setiap target sasaran.

Dikutip dari Daily Mail, drone tersebut diterbangkan dan dikendalikan oleh dua pilot secara remote serta bisa terbang sampai 370 kilometer per jam dan dapat menyerang di lokasi manapun serta memperlihatkan tayangannya.

Drone super canggih itu mulai dioperasikan sebagai senjata serbu yang sangat mematikan oleh AS pada 2007 lalu. Angkatan Udara AS pada September 2015 tercatat memiliki 93 drone MQ-9 Reaper di gudang senjatanya.

Perusahaan pembuat drone ini dalam situsnya menyebut penerbangan drone ini hampir hening. “Drone ini merupakan pengakuan signifikan terhadap peran dalam perang jarak jauh di Angkatan Udara AS.”

Atas penyerangan AS melalui drone tersebut Iran telah membalas dengan melancarkan puluhan roket ke pangkalan udara AS-Irak pada Rabu dini hari, (8/1/2020).  Berdasarkan laporan militer AS, Teheran menembakkan lebih dari selusin rudal balistik dari wilayah Iran terhadap setidaknya dua pangkalan militer Irak yang menampung personel koalisi yang dipimpin AS. (rah/berbagai sumber)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *