Hajinews — Bambang Widjojanto ikut bersuara atas adanya sikap KPK dan BKN yang seolah saling lempar tanggung jawab soal polemik hasil Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Bambang Widjojanto yang merupakan eks Wakil Ketua KPK itu pun mengutarakan penilaian pribadinya melihat dua lembaga negara itu yang tak kunjung menjelaskan hasil TWK itu.
Sebagai informasi, dalam keterangannya melalui Plt Juru Bicaranya Ali Fikri, KPK mengaku menerima puluhan surat permohonan mengenai salinan data dan informasi soal TWK.
Untuk memenuhi permohonan itu, KPK menyebut kini sedang melakukan koordinasi dengan Pejabat Pengelola Informasi dan Data (PPID) dari Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Di tengah banyaknya pihak yang mempertanyakan hasil TWK termasuk dari para pegawai KPK yang tak lolos, BKN justru menyampaikan informasi berbeda.
Kepala BKN Bima Haria Wibisana dalam keterangannya menyatakan bahwa dokumen hasil TWK pegawai KPK telah diserahkan kepada lembaga antirasuah itu.
Sebelumnya, Penyidik senior Novel Baswedan yang masuk sebagai salah satu pegawai KPK yang tak lolos dalam TWK itu bahkan sempat mempertanyakan mengenai hasil tes yang telah dijalaninya.
Melalui cuitan di Twitter-nya yang di unggah pada, Jumat, 11 Juni 2021, Novel Baswedan sempat mengutarakan keheranannya atas hasil TWK pegawai KPK yang tak kunjung dibuka.
“Hasil assesment TWK sudah diminta oleh beberapa pegawai KPK tapi tidak diberikan, malah membuat stigma seolah tidak bisa dibina,” tulis Novel Baswedan di akun Twitter-nya @nazaqistsha, dikutip Pikiran-Rakyat.com.
“Hal ini makin menampakkan adanya niat yang tidak baik. Kalau tesnya jujur, kenapa hasil TWK harus disembunyikan?,” sambung Penyidik senior KPK Novel Baswedan dalam cuitannya.
Sementara itu, eks Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto nampak mengkritik tegas mengenai ketidakjelasan hasil TWK melalui cuitan di Twitter-nya.
“Orkestrasi kebohongan terkuak dan makin nampak jelas dalam rekayasa asesmen insan KPK via TWK,” tulis Bambang Widjojanto di akun Twitter pribadinya @KataBewe, Jumat, 18 Juni 2021.
“Diyakini, saling tipu dan suka berpantun kebohongan, pasti bukan karakter orang yang punya integritas dan dipastikan temannya koruptor,” sambung Bambang Widjojanto.
“Pertanyaannya, apakah mereka pantas menjadi pimpinan KPK?,” cuit Bambang Widjojanto menambahkan.(dbs)