Hikmah Malam : Amalan Ringan Agar Terhindar Dari Penyakit

Jalan Sedekah
Jalan Sedekah. Foto/ilustrasi

Hajinews.id – Selain dengan berobat kepada dokter dan tenaga kesehatan, ketika kita memiliki penyakit hendaknya juga banyak melakukan amalan-amalan kebaikan.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Bacaan Lainnya
banner 400x400

صَنَائِعُ الْمَعْرُوْفِ تَقِيْ مَصَارِعَ السُّوْءِ وَصَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ (رواه الطبراني)

Artinya: “Perbuatan-perbuatan baik akan melindungi kita dari berbagai keburukan dan sedekah yang dilakukan sembunyi-sembunyi akan menghindarkan diri kita dari siksa Tuhan” (HR ath-Thabarani).

Dari penjelasan hadits di atas bahwa amalan yang dapat menjauhkan kita dari penyakit adalah melakukan sedekah. Sedekah dapat juga menggunakan seseorang dari siksa api neraka.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits yang lain juga bersabda bahwa amalan yang baik untuk menghindarkan kita dari bahaya api neraka adalah bersedekah.

Rasulullah bersabda:

اِتَّقُوْا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ (رواه البخاري)

Artinya: “Jagalah diri kalian dari api neraka walaupun hanya dengan sedekah separuh dari biji kurma” (HR al-Bukhari).

Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda di dalam hadits yang lai :

حَصِّنُوْا أَمْوَالَكُمْ بِالزَّكَاةِ وَدَاوُوْا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ (رواه الطبراني)

Artinya: “Lindungilah harta kalian dengan zakat dan obatilah orang-orang sakit di antara kalian dengan sedekah” (HR Ath-Thabarini).

Dari penjelasan di atas jelas bahwa amalan ringan yang dapat menjauhkan kita dari penyakit adalah bersedekah. Tentu yang dimaksudkan sedekah tidak harus dengan memberi harta atau materi, tetapi juga bisa dengan membantu orang lain yang kesusahan dengan kemampuan yang kita miliki.

Dalam bersedekah, yang paling utama adalah di waktu bulan puasa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ صَدَقَةٌ فِي رَمَضَانَ (أخرجه الترمذي والبيهقي)

Maknanya: “Sedekah yang paling utama adalah sedekah di bulan Ramadhan” (HR At-Tirmidzi dan al-Baihaqi).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *