Perusahaan Dunia Ramai-ramai Hengkang Dari Indonesia, Ancaman Capital Flight?

banner 400x400

Jakarta, Hajinews.id – Hantaman pandemi Covid-19 meluluh lantakan sendi perekonomian, tak terhitung banyaknya perusahaan dunia yang memutuskan hengkang dari Indonesia.  Perusahaan yang memutuskan pergi berasal dari berbagai sektor bisnis mulai dari sektor otomotif, minuman ringan, elektronik hingga migas.

Kondisi perekonomian Indonesia semakin terpuruk setelah keluarnya modal asing dari Indonesia senilai Rp 3,31 triliun pada pekan ini  berdasarkan data transaksi 14 – 17 Juni 2021.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Menurut lembaga riset AfrAsia Bank ada 2% WNI kaya pindah ke negara lain. Statista merilis 10 negara tertinggi yang pengusaha kaya meninggalkan negaranya. Mereka bermukim atau pindah ke negara lain.

Menurut laporan tersebut, peluang kerja, pajak, dan masalah keuangan adalah salah satu alasan HNWI memutuskan untuk mengambil langkah ini. Tetapi keputusan itu juga bisa bersifat pribadi. Berikut adalah daftar 10 negara tertinggi yang pengusaha kaya meninggalkan negaranya

Pemerintah Indonesia sedang mencermati, agar jangan sampai ada capital flight atau outflow alias dana asing yang keluar dari pasar keuangan domestik.

“Sedang dilakukan upaya meningkatkan direct swap line dari IMF kepada negara dunia yang alami capital flight,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani yang ikut mendampingi Presiden Joko Widodo menghadiri KTT LB G20 secara virtual di Istana Bogor, Kamis (26/3).

G20 sepakat untuk berkolaborasi untuk sinkronisasi kebijakan ekonomi. Menkeu bilang, seluruh negara melakukan kebijakan untuk menjaga ekonomi dan membuat jaring pengaman bagi masyarakatnya.

Termasuk Indonesia yang juga menyiapkan hal itu dengan merombak fokus kegiatan dan alokasi anggaran. Kebijakan pengaman tidak hanya bagi golongan miskin, juga bagi pihak yang terkena dampak ekonomi dari Covid-19.

“Tak hanya kepada kelompok miskin namun juga kepada yang PHK, yang alami pengurangan jam kerja, dan tak bisa bekerja di luar rumah,” terang Sri.

Dukungan dunia usaha juga diperlukan dalam penanganan Covid-19. Berbagai relaksasi bisa diberikan mulai dari fasilitas kredit, pembayaran pinjaman, hingga perpajakan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *