Hajinews — Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum puas atas pelaksanaan pembatasan darurat di Ibu Kota. Menurut dia mobilitas masyarakat masih sangat tinggi di beberapa wilayah DKI Jakarta. Jokowi pun meminta agar kebijakan penyekatan dievaluasi.
“Kita telah melakukan penyekatan-penyekatan, tapi kalau saya lihat malam juga pagi tadi (Jumat kemarin), ke Pulo Gadung, tadi saya lihat masih cukup ramai. (Kamis) malam saya ke kampung juga ramai banget. Artinya penyekatan ini mungkin perlu kita evaluasi,” sambungnya, “Kata Jokowi di Jakarta melalui video pada Sabtu (17/7/2021).
Menurut Jokowi penyekatan di sejumlah titik tersebut perlu dievaluasi apakah betul-betul efektif dalam menurunkan kasus Covid-19. Jokowi pun meminta jajarannya membuat kajian terkait hal tersebut.
“Atau ada strategi lain yang mungkin bisa kita intervensikan ke sana. Sekali lagi tolong ada kajian yang lebih detail mengenai penyekatan ini,” ujarnya, dilansir Wartaekonomi.
Sekedar informasi penyekatan dilakukan sebagai bagian dari penerapan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM darurat.
Pemerintah sendiri resmi memberlakukan PPKM darurat di Jawa dan Bali sejak 3 hingga 20 Juli 2021 mendatang. PPKM darurat itu berlaku di 122 kabupaten/kota di Jawa dan Bali. Namun pemerintah telah memperluas pemberlakuan PPKM darurat di luar Jawa Bali. Kebijakan itu diterapkan pada 15 kabupaten/kota.(dbs)