Biasa Ada Jutaan Orang, Namun Haji kala Corona Hanya 60 Ribu Jamaah

banner 400x400

Jakarta, Hajinews — Para jemaah haji mulai melakukan perjalanan dari Kota Makkah, Arab Saudi pada hari Minggu (18/07), untuk menjalankan rangkaian ibadah haji. Kegiatan ibadah tersebut dilakukan dalam skala kecil dan sudah dilakukan selama 2 tahun terakhir sejak pandemi Covid-19 melanda dunia.

Untuk tahun ini, Arab Saudi hanya mengizinkan 60 ribu warga dan penduduk Kerajaan yang sudah divaksinasi penuh untuk melakukan ibadah haji. Jumlah ini turun signifikan dari jumlah normal para jemaah haji setiap tahunnya sebanyak 2,5-2,8 juta orang.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Dilansir dari AFP Minggu (18/7) sejak hari Sabtu waktu setempat, para jemaah haji mulai melaksanakan tawaf di Majidil Haram dan selanjutnya melakukan ibadah pelemparan jumrah di Lembah Mina, sembari bermalam di lokasi tersebut.

“46 ribu jemaah telah tiba di Mina. Dari jumlah tersebut, lebih dari 40 persen yang ikut ibadah haji tahun ini adalah jemaah wanita”, ujar Abdelfattah bin Suleiman Mashat, Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, dilansir CNBC, Minggu (18/7/21).

Mina merupakan lembah sempit berpadang pasir yang dikelilingi oleh pegunungan berbatu, yang setiap tahunnya berubah menjadi lokasi pemukiman sementara yang terbentang luas untuk para jemaah haji.

“Tim Kesehatan Masyarakat memantau status Kesehatan jemaah sepanjang waktu, sejak setibanya di Kota Makkah. Siapapun yang ditemukan terinfeksi Covid-19, akan langsung dibawa ke fasilitas isolasi”, ujar Sari Asiri, Direktur Departemen Haji dan Umrah di Kementerian Kesehatan Arab Saudi.

Melalui ibadah wukuf, para jemaah pada hari Senin waktu setempat akan mendaki gunung Arafah. Gunung penuh Rahmat tersebut merupakan lokasi dimana Nabi Muhammad SAW menyampaikan khotbah terakhirnya.

Pada peristiwa tersebut, para jemaah haji selama berjam-jam akan melakukan doa dan membaca kitab suci Al-Qur’an dilanjutkan dengan ibadah pelemparan jumrah.

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam, dimana umat Muslim dari seluruh dunia melakukan ibadah keagamaan terbesar tahunan di dunia di Arab Saudi.

Ibadah haji tahun ini, memiliki jumlah peserta lebih banyak dibanding dengan tahun lalu. Namun masih menjadi ibadah haji dengan jumlah terkecil dibanding dengan masa normal sebelum adanya pandemic Covid-19.

Kegiatan haji di tahun ini, juga menimbulkan kebencian antara umat Muslim lainnya di luar negara Arab Saudi, yang tidak diperbolehkan melaksanakan ibadah tersebut.

Hak istimewa diberikan untuk para jemaah haji di tahun ini. Pasalnya, mereka merupakan para jemaah terpilih dari sekitar 558 ribu orang yang melamar melalui sistem pemeriksaan daring (online). Haji skala kecil tersebut juga mewajibkan vaksin bagi jemaah berusia 18-65 tahun tanpa penyakit kronis.

“Alhamdulillah kami mendapat restu untuk melaksanakan ibadah haji. Meski kami tidak menduga karena jumlah jemaah haji yang sedikit”, ujar Abdulaziz bin Mahmoud, warga Arab Saudi berusia 18 tahun.

Arab Saudi sejauh ini telah mencatat lebih dari 507 ribu total kasus Covid-19, dengan angka kematian mencapai 8 ribu jiwa pada Sabtu kemarin. Sekitar 20 juta dosis vaksin telah diberikan kepada negara yang berpenduduk lebih dari 34 juta orang tersebut.(dbs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *