Jangan Khawatir, Indonesia Bakal Kedatangan 60 Juta Vaksin Covid-19 di Agustus

Vaksin Moderna diberikan oleh Amerika Serikat sebagai bantuan untuk Indonesia. Rencananya, vaksin ini akan diberikan sebagai dosis ketiga untuk tenaga kesehatan.

JAKARTA, Hajinews – Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Dr Siti Nadia Tarmidzi mengatakan bahwa Indonesia telah kedatangan 21,2 juta dosis vaksin Sinovac pada hari ini, Selasa (27/7/2021). Jumlah ini merupakan jumlah terbesar yang tercatat hingga hari ini.

Sebanyak 21,2 juta dosis vaksin tersebut akan dipergunakan untuk keperluan meningkatkan dosis vaksinasi bulan Agustus mendatang. Tetapi nanti, setelah diolah menjadi vaksin jadi, total dosis yang dimiliki akan menjadi 151,9 juta.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Jadi, di bulan Juli ini walaupun beberapa daerah mengatakan mereka belum bisa memberikan vaksin karena vaksin belum dikirim dari pusat, jumlah vaksin yang kita terima sebenarnya masih 30%-nya dari kebutuhan kita yakni 462 juta dosis,” ujar Nadia dalam Dialog Produktif KCPPEN: Update Percepatan Vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Selasa(27/7/2021).

Maka itu, lanjut dia, sejumlah 462 juta dosis ini baru bisa dipenuhi seluruhnya oleh produsen vaksin kira-kira hingga Desember 2021. Maka dari itu, pemberian vaksin dilakukan berdasarkan prioritas dan secara bertahap mengingat kedatangan vaksin yang juga bertahap.

“Alhamdulillah di bulan Juli ini, kita mendapatkan supply vaksin yang lebih banyak dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Bahkan di Oktober-Desember, itu akan mencapai 80 juta. Sementara di Juli ini, kita mendapatkan total 54 juta dosis vaksin yang terdiri dari Sinovac dalam bentuk bulk 39,2 juta dosis, Astra Zeneca 6,7 juta dosis, Sinopharm untuk Gotong Royong 4 juta dosis, dan Moderna 4,5 juta dosis,” jelas Nadia.

Tentunya, sambung dia, jumlah ini akan bertambah, dimana pada Agustus diperkirakan akan berjumlah sekitar 60 juta dosis, September sekitar 60 juta dosis, dan Oktober-Desember sekitar 70-80 juta dosis.

“Karena adanya peningkatan kasus Covid-19 yang cukup eksponensial di minggu pertama hingga ketiga Juli, kami berfokus menurunkan laju penularan terlebih dahulu sambil tetap memberikan pelayanan vaksinasi kepada masyarakat,” tambahnya.

Di masa peningkatan kasus tersebut, masyarakat dihimbau untuk lebih banyak di rumah dan mengurangi mobilitas, sehingga akselerasi mencapai 1,5 juta dosis sempat tertunda karena situasi tersebut.

“Tetapi, kalau kita lihat dari awal Juli sampai dengan minggu ketiga ini, sebenarnya suntikan vaksin per hari sudah mencapai 1 juta walaupun rata-ratanya masih berada pada angka 900 ribu – 1,1 juta, masih fluktuatif karena peningkatan kasus,” pungkas Nadia.(dbs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *