Awas! 10 Jenis Komorbid yang Berisiko Alami Gejala Berat Covid-19

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Slamet Budiarto, mengatakan lonjakan kasus virus Corona (Covid-19) saat ini, bukan disebabkan aktivitas mudik. Foto/SINDOnews/Ilustrasi
banner 400x400

Hajinews.id – Pasien Covid-19 meski tanpa gejala tetap tidak dianjurkan menjalani isolasi mandiri di rumah jika memiliki komorbid atau penyakit bawaan.

Karena pasien Covid-19 yang memiliki komorbid lebih rentan mengalami gejala berat atau perburukan kesehatan ketika terinfeksi Covid-19.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Dilansir Alodokter, komorbiditas adalah kondisi di mana seseorang menderita dua penyakit atau lebih pada saat yang bersamaan.

Penyakit tersebut umumnya bersifat kronis atau menahun.

Pasien Covid-19 dengan komorbid rentan mengalami gejala berat karena beberapa hal seperti memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah daripada orang tanpa penyakit komorbid.

Selain itu, penderita penyakit komorbid juga mungkin sudah mengalami komplikasi atau kerusakan organ akibat penyakit yang dideritanya selama ini.

Oleh sebab itu, tubuh penderita penyakit komorbid akan lebih sulit melawan infeksi virus.

Beberapa jenis penyakit yang selama ini dianggap komorbid adalah:

1. Diabetes tipe 1 dan tipe 2

2. Hipertensi

3. Kanker

4. Penyakit kardiovaskular, seperti stroke dan penyakit jantung

5. Penyakit ginjal, misalnya gagal ginjal akut maupun kronis

6. Penyakit paru kronis, misalnya asma dan PPOK

7. Penyakit hati, seperti hepatitis atau kanker hati

8. Demensia

9. Gangguan kekebalan tubuh, misalnya karena malnutrisi atau HIV

10. Penyakit autoimun, misalnya lupus dan rheumatoid arthritis

Selain penyakit di atas, penderita obesitas, atau orang yang pernah menjalani transplantasi organ, juga berpotensi mengalami gejala yang parah ketika terinfeksi Covid-19.

Obesitas disebutkan merupakan kondisi kronis dikarenakan penumpukan lemak pada tubuh yang sangat tinggi.

Laporan penelitian (studi kohort dan bukti metaanalisis) menunjukkan bahwa obesitas berhubungan dengan derajat keparahan dan tingkat kematian dikarenakan Covid-19.

Selain dengan memberikan pengobatan dan perawatan Covid-19, dokter juga perlu menangani penyakit komorbid pasien.

Agar pasien tidak berisiko mengalami komplikasi Covid-19 yang berbahaya, misalnya gagal napas dan badai sitokin. (dbs).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *