Hajinews.id – Menjaga tetap terlaksana. Sekalipun sudah tau ilmunya lama. Terkadang muncul jenuhnya juga. Menjaga salat rowatib 12 rakaat saja. Kadang alasan muncul untuk lena.
Melihat teman yang menjaganya sama. Sekian lama mulai goyah istiqomah dan mulai melemah asa. Butuh suntikan ilmu dan semangat baru memompa.
Bukan contoh sederhana. Begitu mulai dijaga tantangan muncul ternyata. Cerita demi cerita dibaca. Akan janji Allah yang istimewa. Sampai kisah heroik Muhammad Al Fatih hadir juga.
Teladan faktor yang menggugah semangat menggelora. Mengingat janji Allah tak kalah fungsi sebagai cara. Sarana dan media untuk kukuh setia. Bahkan menjadi hal utama.
Mencari hiburan dalam amal demi amal untuk menggugah selera. Selebihnya faktor dahsyat pastilah dalam do’a. Meminta dikuatkan dan akhirnya kuat sudah seyokyanya.
Amalan mubah bisa menjadi solusi yang luar biasa. Makan dan tidur seakan menjadi jeda. Tapi sungguh, sejatinya obat yang selalu tersedia. Waktunya istirahat, istirahatlah selagi bisa.
Tidaklah kita melaksanakan syariat dengan memaksa. Kecuali gantian akan dipaksa. Berusahalah dan mendekatlah untuk dengan berbahagia. Syariat inipun indah dan mempesona.
