100 Desa Kerja Sama Ekonomi dengan China Kembangkan UMKM

Dubes Cina untuk Indonesia Xiao Qian didampingi Mendes PDTT RI Abdul Halim Iskandar dan Bupati Sukabumi Marwan Hamami di Desa Sukajaya, Sukabumi, Jabar. (Antara Foto)
banner 400x400

SUKABUMI, hajinews.id – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengungkapkan, hingga saat ini sudah ada 100 desa di Indonesia yang menjalin kerja sama ekonomi dengan bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan China.

“Kerja sama ini merupakan implementasi dari hasil studi sejumlah kepala desa di Indonesia ke beberapa desa di China yang telah berhasil mengembangkan berbagai produk UMKM-nya, khususnya di sektor pertanian yang menjadi andalan Pemerintah China maupun Indonesia,” kata Abdul Halim Iskandar saat kunjungan kerja di Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (21/1/2020).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Ia mengatakan sengaja mengajak langsung Dubes China untuk Indonesia Xiao Qian ke Desa Sukajaya, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang kepala desanya berhasil mengimplementasikan pembelajaran yang didapat selama di China.

“Melalui program tersebut kerja sama ini bisa semakin erat. Bahkan Dubes Cina menjanjikan langsung akan membangun hubungan sister village, di mana program desa di Indonesia akan dipertemukan dengan desa di China yang mempunyai kemiripan,” papar Abdul Halim.

Setelah itu, lanjut dia, akan didatangkan investor yang sesuai dengan potensi dan komoditas di Desa Sukajaya dan desa lainnya di Indonesia, sehingga produk UMKM hasil kreativitas warga desa bisa diekspor atau dibawa ke China.

Abdul Halim menambahkan, pihaknya juga menginginkan kerja sama ini juga tidak hanya sebatas produk, tetapi juga peningkatan kualitas dan alih teknologi dari China dalam mengelola potensi desa.

“Di gelombang selanjutnya saya akan mendampingi sendiri dan akan mengajak bupati untuk melakukan studi di China, sehingga kerja sama ini tidak hanya desa dengan desa, tapi hingga kabupaten dengan kabupaten yang ada di Indonesia serta Cina,” ujarnya.

Abdul menegaskan, semua potensi yang ada di desa harus ditingkatkan baik dari sisi sumber daya manusia, sumber daya alam, maupun teknologinya.

Pada kesempatan yang sama, Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian menyatakan akan mendorong para investor dari “Negara Tirai Bambu” untuk berinvestasi di Desa Sukajaya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dalam bidang pertanian.

“Desa Sukajaya ini mempunyai potensi yang besar di sektor pertanian dan mempunyai kesamaan di beberapa desa di China ditambah kepala desanya sudah belajar mengolah potensi pertanian di China. Maka dari itu, saya sebagai Duta Besar akan meminta para investor agar bisa menanamkan modalnya di sini,” kata Xiao dalam sambutannya saat kunjungan kerja ke Desa Sukajaya.

Menurutnya, Desa Sukajaya ini kaya akan berbagai produk pertanian yang mumpuni, salah satunya tanaman suji yang China dinamai bunga abadi. Ternyata, di salah satu desa di China pun mengembangkan produk ini.

Selain itu, kata dia, penanaman modal itu untuk membantu meningkatkan perekonomian dan mendongkrak nilai produknya. Pihaknya juga mengapresiasi warga Desa Sukajaya yang mampu mengembangkan berbagai produk pertanian yang tidak hanya sebatas bahan baku, tetapi juga produk turunannya.

Kedatangannya ke desa itu pun membawa beberapa program dan bantuan, seperti mendistribusikan dua truk China yang diproduksi di Banten untuk membantu warga desa mendistribusikan berbagai produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Program lainnya adalah pertukaran ilmu dan penelitian dengan mengirimkan warga Desa Sukajaya ke China maupun sebaliknya. Kemudian akan membantu ekspor produk UMKM di desa ini ke China. Kemudian program pelatihan Bahasa Mandarin yang kebetulan diminta langsung oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar.

Sementara Bupati Sukabumi Marwan Hamami  menyambut baik kedatangan Dubes China ke Desa Sukajaya dengan niat mendatangkan investor untuk berinvestasi di desa tersebut.

“Kami bersyukur dengan kemitraan seperti ini bisa menggugah investor untuk menanamkan modalnya. Apalagi belum lama ini kita sudah kedatangan berbagai investor dari luar negeri yang ingin berinvestasi di Geopark Cilletuh Palabuhan Ratu khususnya di sektor pariwisata dan pertanian,” katanya. (rah/ ant)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *