Hikmah Malam : Ketika Manusia Diberi Hikmah oleh Allah Swt

Ilustrasi (iStock)

Hajinews.id – Di dalam Alquran dijelaskan bahwa manusia yang mendapatkan hikmah dari Allah SWT adalah manusia yang diberi kebaikan yang sangat banyak. Allah SWT akan memberikan hikmah tersebut kepada manusia yang dikehendaki-Nya.

Hal ini dijelaskan dalam Surah Al-Baqarah Ayat 269 dan tafsirnya.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

يُّؤْتِى الْحِكْمَةَ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ اُوْتِيَ خَيْرًا كَثِيْرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّآ اُولُوا الْاَلْبَابِ

Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat. (QS Al-Baqarah: 269).

Terkait ayat ini Tafsir Kementerian Agama menerangkan, Allah akan memberikan hikmah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Maksudnya Allah mengkaruniakan hikmah kebijaksanaan serta ilmu pengetahuan kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-Nya sehingga dengan ilmu dan hikmah itu dia dapat membedakan antara yang benar dan yang salah, antara was-was setan dan ilham dari Allah SWT.

Alat untuk memperoleh hikmah adalah akal yang sehat dan cerdas, yang dapat mengenal sesuatu berdasarkan dalil-dalil dan bukti-bukti, serta dapat mengetahui sesuatu menurut hakikat yang sebenarnya. Barang siapa yang telah mencapai hikmah dan pengetahuan yang demikian itu berarti dia telah dapat membedakan antara janji Allah dan bisikan setan, lalu janji Allah diyakini dan bisikan setan dijauhi dan ditinggalkan.

Allah menegaskan bahwa siapa saja yang telah memperoleh hikmah dan pengetahuan semacam itu, berarti dia telah memperoleh kebaikan yang banyak, baik di dunia, maupun di akhirat kelak.

Manusia yang mendapatkan hikmah itu tidak mau menerima bisikan-bisikan jahat dari setan. Bahkan dia menggunakan segenap panca indera, akal dan pengetahuannya untuk mengetahui mana yang baik dan mana yang batil, mana yang petunjuk Allah dan mana yang bujukan setan, kemudian dia berserah diri sepenuhnya kepada Allah.

Pada akhir ayat ini Allah memuji orang yang berakal dan mau berpikir. Mereka selalu ingat dan waspada serta dapat mengetahui apa yang bermanfaat dan dapat membawanya kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *