Pandangan Iblis Tentang Manusia

Pandangan Iblis Tentang Manusia
Pandangan Iblis Tentang Manusia

Oleh Hasanuddin (Ketua Umum PBHMI 2003-2005), Redaktur Pelaksana Hajinews.id

Hajinews.id – Perhatikan dialog antara Allah dengan Iblis yang terdapat pada Surah Shad (38) ayat 75-85. Dimulai dengan pertanyaan Allah kepada Iblis “Wahai Iblis, apakah yang telah menghalangimu untuk bersujud kepada yang telah Aku ciptakan dengan kekuasaan-KU? Apakah kamu menyombongkan diri atau kamu (merasa) termasuk golongan yang lebih tinggi? (QS. Shad (38): 75)

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Atas pertanyaan itu, Iblis menjawab: “aku lebih baik dari padanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia, Engkau ciptakan dari tanah”. (QS. Shad (38) 76).

Dari jawaban Iblis ini dapat kita pahami bahwa cara pandang iblis dalam memahami manusia adalah melihat manusia dari sisi unsur mineral apa ia diciptakan, yakni dari tanah. Sebagaimana ia juga berpandangan demikian terhadap dirinya, yang diciptakan dari api.

Atas jawaban iblis yang demikian, Allah lalu melaknat si Iblis itu, dan mengusirnya dari surga, (ayat 77), kutukan itu berlaku hingga hari pembalasan (ayat 78). Namun sesaat kemudian iblis meminta penangguhan hukuman (ayat 79), dan Allah mengabulkan permintaannya (menangguhkan hukumannya), hingga hari kiamat (ayat 80-81).

Dapat kita pahami dari dialog tersebut bahwa cara pandang dalam memahami manusia terbatas dari unsur mineral apa ia diciptakan ternyata keliru. Pengetahuan Iblis dalam memahami manusia dengan cara seperti itu adalah salah. Kita harus belajar untuk memahami manusia atau diri kita lebih baik daripada apa yang dipahami oleh Iblis.

Pada surah Al-Kahfi (18) ayat 51, Allah swt berfirman:

مَآ اَشْهَدْتُّهُمْ خَلْقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَلَا خَلْقَ اَنْفُسِهِمْۖ وَمَا كُنْتُ مُتَّخِذَ الْمُضِلِّيْنَ عَضُدًا

mā asyhattuhum khalqas-samāwāti wal-arḍi wa lā khalqa anfusihim wa mā kuntu muttakhiżal-muḍillīna ‘aḍudā

Aku tidak menghadirkan mereka (Iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri; dan Aku tidak menjadikan orang yang menyesatkan itu sebagai penolong.

Q.S Al-Kahf [18] : 51

Memahami ayat diatas, kita mengerti kenapa Iblis memiliki pandangan yang keliru tentang manusia, karena Iblis tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana Allah menciptakan sesuatu, termasuk menciptakan iblis.

Kembali kepada dialog Allah dengan Iblis pada surah Shad diatas, setelah Allah menerima permohonan penangguhan hukumannya, Iblis lalu berjanji akan menyesatkan Adam dan anak cucunya. Allah menyampaikan tekad Iblis itu dalam firman-Nya:

قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَاُغْوِيَنَّهُمْ اَجْمَعِيْنَۙ

qāla fa bi‘izzatika la’ugwiyannahum ajma‘īn

(Iblis) menjawab, “Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, Q.S Shad [38] : 82.

Muncul pertanyaan bagaimana Iblis menyesatkan manusia sehingga tidak mampu memahami kebenaran akan petunjuk Allah? Banyak cara yang Iblis akan lakukan, tapi cara yang paling utama dan sering dia lakukan adalah memberikan pemahaman tentang manusia sebagaimana paradigma dia dalam memahami manusia, yakni melihat manusia dari unsur mineral apa ia diciptakan.

Dewasa ini, ilmu pengetahuan modern atau sains, nampaknya masih menganut cara pandang Iblis ini dalam memahami manusia, yakni semata melihatnya dari sisi fisik, lahiriah saja. Artinya, semata memahaminya dari sisi unsur mineral apa manusia itu diciptakan, sebagaimana pandangan iblis yang telah dikemukakan diatas.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempelari siapa diri kita, darimana kita berasal dan apa tujuan dari kehadiran kita di bumi ini.

Semoga kepada yang membaca tulisan ini, jika dalam memahami manusia atau dirinya, masih sama dengan cara Iblis, dapat segera menyadari, dan semoga Allah memberikan bimbingan-Nya untuk mencari tahu lebih baik lagi tentang siapa manusia itu, atau siapa dirinya, menurut informasi yang benar, yang Allah telah sampaikan di dalam Alquran.

Semoga kita semua senantiasa dalam bimbingan-Nya.

Jumat, 10 September 2021

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *