Hikmah Pagi : Surga dan Neraka Sudah Diciptakan, Tidak Fana dan Tak Akan Binasa

Manusia yang Tidak Masuk Surga Maupun Neraka
banner 400x400

Hajinews.id – Imam ath-Thahawi, penulis Kitab al-Aqidah as-Salafiyah atau dikenal denhgan al-Aqidah ath-Thahawiyah menjelaskan dalam kitabnya, bahwa surga dan neraka telah diciptakan.

Keduanya tidak fana dan tidak akan binasa. Dikatakan, Allah SWT telah menciptakan surga dan neraka sebelum menciptakan makhluk lainnya. Allah juga telah menciptakan penghuni masing-masing dari keduanya.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Siapa saja yang dikehendaki akan masuk surga, karena itu adalah karunia dari-Nya. Siapa pun yang Allah kehendaki untuk masuk ke dalam neraka, maka itu sesuai dengan keadilan-Nya. Semua orang akan melakukan amalan sesuai dengan yang ditakdirkan untuknya dan menuju ke arah sesuatu yang diciptakan baginya. Kebaikan dan keburukan telah diciptakan takdirnya bagi semua hamba.

Muhammad bin Muhammad buin Abul Izz al-Hanafi, pensyarah dan penjelas Kitab al-Aqidah ath-Thahawiyah ketika menjelaskan kalimat di atas menuturkan, “Perkataan ath-Thahawi soal surga dan neraka telah diciptakan, dalam hal ini Ahlus Sunnah wal Jama’ah sepakat bahwa surga dan neraka telah diciptakan dan keduanya sudah ada sekarang. Ahlus Sunnah tetap memegang pendapat ini sampai muncullah kelompok Mu’tazilah dan Qadariyah yang mengingkari prinsip aqidah ini.

Mu’tazilah dan Qadariyah menyatakan bahwa Allah SWT baru akan menciptakan surga dan neraka pada hari kiamat nanti. Pendapat ini didasarkan pada keyakinan mereka yang rusak yang mereka jadikan syariat berkaitan dengan perbuatan Allah. Diketahui, Mu’tazilah dan Qadariyah menyamakan Allah dan makhluk-Nya dalam melakukan aktivitas.

Imam Ath-Thahawi mengutip dalil dari Al-Qur’an dan sunnah yang menunjukkan bahwa surga dan neraka telah diciptakan. Allah SWT berfirman:

وَسَارِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS Ali Imran: 133)

Ayat di atas menjelaskan bahwa surga telah disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa. Sementara neraka tekah disediakan bagi orang-oreang kafir, sebagaimana firman-Nya:

وَٱتَّقُوا۟ ٱلنَّارَ ٱلَّتِىٓ أُعِدَّتْ لِلْكَٰفِرِينَ

“Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir.” (QS Ali Imran: 131)

Syekh Prof Dr Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir mengatakan: “Dan peliharalah dirimu dari api neraka Jahannam yang telah disiapkan untuk orang kafir wahai orang mukmin, maksudnya adalah bahwa memakan harta riba adalah kebiasaan orang kafir, bukan orang mukmin.”

Kemudian, firman Allah SWT dalam Surat an-Najm ayat 13-15:

وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى (١٣) عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى (١٤) عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى (١٥)

13. Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (dalam rupa yang asli) pada waktu yang lain,

14. (yaitu) di Sidratul Muntaha.

15. Di dekatnya ada surga tempat tinggal.

Sidratul Muntaha adalah pohon bidara yang sangat besar, di atas langit ketujuh, yang telah dikunjungi Nabi SAW ketika mi’raj. Disebut Sidratul Muntaha karena sampai ke sanalah ujungnya segala yang naik dari bumi, wallahu a’lam. Nabi Muhammad SAW melihat malaikat Jibril di tempat itu, di mana tempat itu adalah tempat ruh-ruh yang tinggi yang bersih dan indah yang tidak didekati oleh setan serta ruh jahat lainnya.

Terkait dengan ayat 15 di atas, yakni surga yang mencakup semua kenikmatan, di mana tempat tersebut adalah tempat kembali segala cita-cita dan harapan dan tempat dimana para malaikat, ruh para syuhada’ dan orang-orang yang bertakwa kembali kepadanya. Ayat ini menunjukkan bahwa surga berada di tempat yang paling tinggi; di atas langit yang ketujuh.

Sementara berdasarkan hadits dari Rasulullah SAW, Imam Ath-Thahawi mengutip sedikitnya tujuh riwayat, dan di antaranya adalah:

Dari Anas, Nabi Muhammad SAW telah melihat Shidratul Muntaha. Di dekatnya beliau melihat surga sebagai tempat tinggal. Hadits ini diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim dari hadits Anas tentang kisah Isra’ Mi’raj. Di akhirnya disebutkan, “Lalu Jibril membawaku pergi hingga ke Shidratul Muntaha yang diliputi warna-warni yang tidak dapat kusebutkan.”

Nabi SAW bersabda: “Kemudian aku memasuki surga, ternyata ia berupa kubah-kubah mutiara dan tanahnya adalah minyak kesturi.”

Dalam Shahih Muslim, bahwa Rasulullah SAW bersabda dalam khutbah yang beliau sampaikan setekah shalat gerhana mataghari: “Seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan banyak menangis dan sedikit tertawa.”

Hadits lain, dari hadits Ka’ab bin Malik, dia menuturkan, Rasulullah SAW bersabda: “Roh orang beriman itu berupa burung yang bertengger di sebuah pohon yang ada di surga hingga Allah mengemablikan rohnya ke jasadnya pada hari Dia membangkitkannya.”

Kemudian, Imam Bukharui dalam kitab Shahihnya telah menulis satu bab khusus yaitu “Bab Penjelasan Sifat Surga dan Surga Telah Diciptakan”. Di antaranya, adalah:

1. Hadits yang menerangkan bahwa saat jenazah diletakkan dalam kuburnya, Allah memperlihatkan tempat kembalinya ke surga atau neraka.

2. Hadits yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW pernah melihat surga dan neraka.

3. Hadits bahwa Nabi SAW melihat istana Umar bin Khattab di surga, dan banyak hadits lain yang menunjukkan bahwa surga dan neraka telah diciptakan.

Ibnu Hajar dalam Kitabnya, Fathul Bari, menegaskan, “Dari beberapa hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari, yang paling jelas menunjukkan bahwa surga dan neraka telah diciptakan adalah hadits yang juga diriwayatkan oleh Imam AHmad dan Abu Dawud dengan sanad yang kuat dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW bersabda: “Setelah menciptakan surga, Allah berfirman kepada Jibril, pergilah dan lihatlah surga….” Wallahu A’lam.

Dikutip dari Kitab Serial Akidah dan Rukun Iman yang membahas tentang Surga dan Neraka, berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah, karya Dr Umar Sulaiman al-Asyqar, terbitan Pustaka Imam Asy-Syafi’i. (dbs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *