Kisah Mualaf! Bule Spanyol Tak Kenal Agama hingga Ucap Syahadat di Depan Aa Gym

banner 400x400

 

Jakarta, Hajinews.id – Perjalanan spiritual orang berbeda-beda. Ada yang mendapat hidayah karena orang-orang terdekat, ada juga menjemputnya karena menemukannya sendiri. Bule Spanyol dan juga YouTuber dari kanal Setengah Bule, Clara menceritakan bagaimana perjalanannya menjadi mualaf.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Sebelum tinggal di Indonesia, Clara mengaku banyak orang di Eropa yang terkadang misinformasi dan mispersepsi tentang agama, terutama Islam. Mereka dibuat takut sendiri oleh berita-berita di media.

“Kadang-kadang kita takut sama apa yang kita dengar di media tentang suatu agama. Kadang kita ada informasi yang kita input punya pikiran (bahwa) agamanya seperti ini,” ungkap Clara, di kanal YouTube Cerita Untungs, dikutip Selasa (19/10/2021).

Namun, pandangan Clara terhadap agama rupanya berubah setelah tinggal di Indonesia. Kala itu kepindahannya ke Indonesia karena ada urusan pekerjaan dari perusahaan Spanyol.

“Tapi setelah pindah ke Indonesia, tinggal di sana. Saya lihat banyak orang baik, di Indonesia orangnya ramah, sering bantu orang, saya belajar itu bukan ada alasan,” tutur Clara.

“Sebenarnya salah satu alasan orang Indonesia itu baik, ada juga dari agama yang saya lihat itu. Itu enggak datang sendiri.”

Clara menyaksikan sendiri bagaimana banyak orang Indonesia yang bertutur dan berperilaku baik padanya. “Orang Indonesia banyak orang baik, karena mereka percaya kalau mereka melakukan yang baik mereka akan mendapatkan yang baik. It’s like a give and take,” kata Clara menambahkan.

Clara mengibaratkan proses pencariannya menjadi mualaf bagaikan menyusun puzzle. Ia mengeksplorasi banyak hal dari orang-orang dan mengambil sisi baiknya.

Bayu, sang suami, juga menceritakan bagaimana akhirnya bule Spanyol itu yakin dengan pilihannya sendiri untuk menjadi mualaf. Baca kelanjutannya di halaman berikut.

Di kesempatan yang sama, pria asal Bandung itu sebelumnya menceritakan bagaimana perjalanan Clara, sampai akhirnya Clara sendiri yakin bahwa Islam adalah agama pilihannya.

“Jadi awalnya adalah karena saya niat untuk menjadi orang yang baik bagi pasangan yang baik juga ke depannya. Saya sempat bilang sama Clara, saya tidak akan menikah sama Clara kalau saya tidak melihat pasangan saya beragama yang sama, sama saya gitu,” ucap Bayu dilansir dari akun Youtube Cerita Untungs.

Bayu menegaskan, ia sama sekali tidak memaksa. Bahkan melarang dengan tegas Clara yang mau mualaf karena dirinya, bukan karena Allah.

“Bukan saya memaksa, karena dulu sempat mau jadi Muslim waktu itu, tapi saya tahan, jangan menjadi seorang Muslim karena Bayu. Karena ketika saya tidak bisa bertanggung jawab untuk mengajari kamu tentang Muslim, nanti kamu akan kecewa sama Bayu,” kata Bayu.

Sampai akhirnya, kali kedua Clara tanya lagi, ia benar ingin menjadi seorang Muslim. “Pengen convert, tapi ada satu syarat. ‘Saya (Clara) pengen (mengucap syahadat) sama Aa Gym’. Akhirnya saya antar ke Bandung, rezekinya bisa ketemu sama Aa Gym,” kenang Bayu.

“Kenapa saya ingin Clara menjadi Muslim? Bukan saya pribadi, Clara jadi Muslim, enggak. Tapi saya pengin punya pasangan yang seiman sama saya, biar ketika saya punya visi ke depan sesuai mindset saya seorang Muslim, saya bisa menjalin itu dengan nyaman. Tanpa memaksa,” kata Bayu lagi.

“Dahulu Atheis, tidak punya informasi tentang agama-agama. Jadi jalan yang sangat apa ya.. belajar dari nol,” kata Clara menimpali.

Bayu kemudian mengungkap bagaimana pola pikir Clara yang merupakan Atheis berubah hanya karena berbalas kartu pos dengan dirinya.

“Jadi yang membuat Clara memiliki pola pikir sebagai orang Atheis ini sedikit berubah karena ini. Ada satu momen, ketika Clara mengirim saya kartu pos. Dari Spanyol ke rumah saya. (Clara menulis), ‘Oh saya tidak percaya Tuhan,” tutur Bayu.

“(Saya balas), Clara saya boleh kasih example enggak? Misal gini, kamu mengirimkan kartu pos ke Bayu. Kenapa bisa sampai? Karena ada alamatnya, ada alamat yang dituju yang tersurat di situ. Begitu pun ketika kamu berdoa sama seseorang, ketika kamu salat, kamu akan menujukan doa itu kepada siapa, kepada Yang Maha Esa. Yang saya percaya adalah Allah, ditujukan lah ke sana.”

Sejak itu lah pola pikir Clara berubah, Bunda. Bule Spanyol satu ini juga beruntung keluarganya begitu menerima dan memberikan kebebasan padanya. Walau awalnya sang kakak begitu protektif padanya.

Clara mengaku, karena komunikasi yang terjalin baik selama ini, keluarga pun percaya jalan apa yang dipilih Clara adalah yang terbaik untuknya. Bule Spanyol satu ini juga beruntung keluarganya begitu menerima dan memberikan kebebasan padanya.

“Jadi awalnya, Bayu first trip dari Bandung ke Spanyol, ketemu keluarga, ketemu kakak saya dan bikin kayak lamaran ala Indonesia, intinya dia ngobrol sama keluarga saya. Dan ada satu momen kakak saya protektif karena dia lebih besar, dan saya anak kecil di keluarga,” kata Clara.

“Dia bilang ke Bayu, jangan bikin Clara berubah, karena Clara itu orang yang penasaran untuk dunia, traveler. Jangan bikin dia banyak berubah.”

Akhirnya setelah beberapa tahun pacaran, keluarga menyaksikan sendiri keseriusan Clara dan Bayu. Mereka berhasil membuktikan bahwa mereka justru bisa melengkapi satu sama lain. Mereka pun akhirnya direstui dan menikah.

Menjadi mualaf juga tidak dirasa berat oleh Clara. Di masa-masa lalu, Clara memang senang keluar untuk pesta. Namun, Clara sendiri bukan peminum dan menurutnya, meninggalkan hal-hal tersebut bukan lah hal sulit.

“Saya lebih suka ke gunung, treking. Saya lebih suka olahraga, main-main ke alam. Jadi sebenarnya, enggak ada sesuatu yang dibilang, ‘Oh Clara enggak boleh lagi..’ Enggak ada,” ungkap Clara.

Clara juga curhat beberapa subscribers di kanal YouTube mereka penasaran bagaimana Clara menunaikan ibadah setelah menjadi mualaf. Menanggapi hal demikian, Clara dan Bayu menjelaskan bahwa ibadah adalah privasi mereka, bukan sesuatu yang tidak dipamerkan.

“Karena kami percaya bahwa ibadah kami belum dipertanggungjawabkan dengan baik, jadi kami tidak menunjukkan bagaimana kami beribadah,” jawab Bayu.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *