Erdogan menyampaikan sambutannya melalui pesan video pada Sidang Tingkat Menteri ke-37 Komite Tetap Kerja Sama Ekonomi dan Komersial (COMCEC) untuk Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Demikian dikutip dari kanal televisi Israel, i24News, Rabu (24/11).
OKI ialah organisasi internasional, terdiri dari 57 negara anggota, yang berusaha mewakili suara umat Islam di seluruh dunia.
Selama konferensi, Erdogan menyerukan, “Penghentian kebijakan pemukiman ilegal Israel, penghancuran, pemindahan paksa, penyitaan, dan evakuasi di Jerusalem Timur dan Tepi Barat,” menurut Harian Sabah milik Turki.
“Kita harus bekerja dengan sekuat tenaga untuk menjaga status dan kesucian Jerusalem, ibu kota Palestina,” desak Erdogan.
“Hal utama yaitu pembentukan perdamaian dan stabilitas abadi berdasarkan solusi dua negara dan menetapkan parameter internasional,” lanjut pemimpin itu, Daily Sabah melaporkan.
Dalam pidatonya, Erdogan juga membahas isu-isu kunci untuk organisasi Islam, seperti diskriminasi agama yang dihadapi oleh umat Islam di Eropa dan krisis kemanusiaan yang dihadapi Afghanistan.
Ketegangan antara Israel dan Turki berkobar sebentar bulan ini ketika Ankara menahan pasangan Israel yang dicurigai sebagai mata-mata.
Namun, pasangan itu kemudian dibebaskan. Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menelepon Erdogan untuk berterima kasih kepadanya atas peran presiden dalam pembebasan pasangan itu. (OL-14) [mi]