Jakarta, Hajinews.id – Nilai tukar rupiah menjadi mata uang paling lemah di Asia dan bergerak mendekati Rp14.300 per dolar AS pada Kamis, 30 Desember 2021. Melansir dari RTI, sejak pagi tadi rupiah sudah menyentuh level terendahnya di Rp14.293 per dolar AS.
Pada penutupan pasar sore ini, rupiah terkoreksi -0,31% ke level Rp14.285 per dolar AS. Pada saat yang sama, rupiah anjlok terhadap dolar Australia (-0,40%) dan poundsterling (-0,11%). Meski menguat, apresiasi rupiah terhadap euro terbilang tipis, yakni hanya 0,05%. Baca Juga: Terbesar dalam Sejarah Pasar Modal, BEI: Nilai IPO Tahun 2021 Capai Rp62,61 Triliun
Di Asia, rupiah menjelma sebagai mata uang terlemah kedua setelah dolar Taiwan (0,29%). Itu artinya, rupiah keok melawan baht (-0,73%), ringgit (-0,35%), dolar Hong Kong (-0,27%), yuan (-0,27%), yen (-0,15%), dan dolar Singapura (-0,09%).
Bukan hanya rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ikut berdarah-darah hari ini. Dibanting pada menit-menit terakhir, IHSG jatuh -0,29% di level terendahnya pada hari ini yang berada di 6.581,48. Aksi jual menjadi penekan IHSG, di mana per Kamis sore terhimpun nilai jual bersih asing sebesar Rp305,89 miliar.