Kepada Saudara Ferdinand Hutahaean dan Sejenisnya

Kepada Saudara Ferdinand Hutahaean
Hasanuddin (Ketua Umum PBHMI 2003-2005), Redaktur Pelaksana Hajinews.id

Oleh Hasanuddin (Ketua Umum PBHMI 2003-2005), Redaktur Pelaksana Hajinews.id

Hajinews.id – Boleh jadi di tempat persembunyian anda saat ini, anda mulai merasa gelisah. Karena desakan masyarakat agar menangkap anda atas perkataan yang anda sampaikan tentang Allah.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Catatan berikut ini saya tulis sebagai peringatan untuk diri saya sendiri, dan semoga juga memberi manfaat kepada para pembaca agar menjadikannya sebagai pembelajaran kehidupan.

Pertama; pahamilah bahwa tidak akan ada musibah yang dapat menimpa seseorang, atau sekelompok orang tanpa Allah kehendaki. Ciutan anda tentang Allah itu ketahuilah tiada lain karena Allah menghendaki anda di hukum, di nistakan, karena itulah balasan yang sesuai bagi orang yang suka menistakan orang lain. Jadi disaat anda berkata “Allah lemah”, sebenarnya Allah ingin memperlihatkan bahwa perkataan anda keliru besar. Lihatlah betapa kuatnya Allah, betapa mudahnya Allah menggerakkan manusia untuk mencaci maki, menghinakan anda, sesaat setelah menulis kata “Allah lemah” dalam ciutan di akun anda. Lihatlah, betapa polisi tidak akan kuasa menolong anda, tidak akan kuasa menolak laporan masyarakat. Dan yakinlah Jokowi dan seluruh kekuatan politik sipil maupun militer tidak akan ada yang berani membela anda dalam kasus Anda ini. Karena siapa pun yang membela anda, Insya Allah akan terhina. Tidak ada yang bisa membela anda saat ini selain Allah yang anda anggap lemah. Jika anda mengaku bersalah, lalu mohon ampun kepada Allah, tidak lagi mencaci maki makhluk ciptaan Allah, tidak lagi memfitnah, tidak lagi menyebar kebohongan, hujatan sebagaimana yang sering anda lakukan, lalu bertaubat kembali kejalan Allah. Hanya itu yang bisa menyelamatkan Anda.

Catatan ini juga peringatan kepada orang-orang sejenis anda, yang suka mencaci maki makhluk-makhluk Allah.

Hanya kepada-Nya kita berdoa dan hanya kepada Allah kita memohon pertolongan.

Kepada seluruh umat Islam yang tentu sangat terluka dengan pernyataan saudara Ferdinand Hutahaean ini, mari kita ambillah pelajaran dalam kasus ini.

Allah SWT berfirman:

قُلْ اِنَّمَآ اَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوْحٰٓى اِلَيَّ اَنَّمَآ اِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌۚ فَمَنْ كَانَ يَرْجُوْا لِقَاۤءَ رَبِّهٖ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَّلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهٖٓ اَحَدًا

qul innamā ana basyarum miṡlukum yūḥā ilayya annamā ilāhukum ilāhuw wāḥid, fa man kāna yarjū liqā’a rabbihī falya‘mal ‘amalan ṣāliḥaw wa lā yusyrik bi‘ibādati rabbihī aḥadā

Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa.” Maka barang siapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (Q.S Al-Kahf [18] : 110)

Tidak mempersekutukan Allah, termasuk tidak menuruti kehendak diri sendiri. Atau ego kita masing-masing. Karena hanya DIA sajalah yang Maha Berkehendak.

Allah-lah yang telah menggerakkan hati umat Islam untuk mendesak kepada para penista agama ini diberi pelajaran. Sebab itu, ingatlah selalu kepada Allah. Janganlah kebencianmu kepada suatu kaum membuatmu tidak berlaku adil. Berlaku adillah karena itu lebih dekat kepada takwa.

Semoga kasus ujaran kebencian berbau SARA dari Ferdinand Hutahaean ini, jadi pelajaran yang bermakna bagi kita semua. Sesungguhnya (perbuatan) Allah meliputi segala ciptaan-Nya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *