Seorang Pastor Di AS Kagum Dan Takjub Melihat Semangat Muslim Sholat Jumat

Salat Idul Adha di Masjid Al Akbar. Foto: Antara
banner 400x400

 

 

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Jakarta, Hajinews.id – Seorang Pastor di Amerika Serikat bernama Carlos Sarmiento heran sekaligus takjub dengan semangat kaum Muslim beribadah seperti Sholat Jumat.

Umat Islam di Amerika Serikat memang minoritas. Hal ini karena berdasarkan statistik, penduduk beragama Islam di Negeri Paman Sam itu hanya berjumlah 1 persen dari total populasi penduduk.

Namun, hal tersebut tidak menyurutkan semangat kaum Muslimin di sana untuk rajin beribadah. Melalui tayangan video viral yang dibuatnya dan diunggah ulang oleh akun Facebook Ayatuna Ambassador, tampak Sarmiento sedang mengendarai mobil.

Ketika melewati sebuah masjid yang penuh sesak oleh jamaah Sholat Jumat, ia pun menunjukkan keheranannya. “Lihat ini. Parkiran penuh sesak. Mereka berkumpul di sana untuk beribadah, dan ini terjadi setiap Jumat, di setiap masjid. Sulit dipercaya,” ungkapnya heran.

Sarmiento lantas mengaku takjub sekaligus gundah, karena di saat bersamaan ia membandingkan dengan kebiasaan umat Kristen yang menurutnya memiliki kesadaran lebih rendah untuk beribadah di gereja. “Ini peringatan. Saya dibuat sedih oleh hal ini, mereka (umat Islam) memiliki kebiasaan beribadah,” ungkapnya.

Pastor yang berasal dari Orlando, Amerika Serikat, ini lantas menunjukkan bukti ucapannya dengan mengunjungi sebuah gereja yang jelas-jelas tertulis ‘buka 24 jam’, namun seringnya sepi jemaat yang berkunjung. Sebuah pemandangan kontras dengan masjid yang biasa ia lewati.

“Ada banyak sekali pelayanan gereja di seluruh negeri yang bersusah payah mengadakan pertemuan. Saya baru saja menunjukkan Sholat Jumat mingguan Muslim, dan ini tempat parkir kami. Anda lihat bedanya, hanya ada 5 mobil, termasuk saya,” ujar Sarmiento.

Pastor tersebut seakan menyindir fenomena orang-orang Kristiani Amerika Serikat yang menurutnya banyak memiliki kecenderungan duniawi. “Saya dibuat gundah sekaligus terganggu. Ini menunjukkan betapa lemahnya kondisi gereja Amerika.

Kalau ada acara barbeque, orang-orang berdatangan. Tapi jika ada pertemuan gereja, orang-orang sibuk,” ucapnya.

Ia pun menyampaikan seruannya bagi umat Kristen agar meramaikan gereja sebagaimana umat Islam meramaikan masjid saat momentum Sholat Jumat.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *