Menlu RI Bicara soal Beasiswa Pendidikan untuk Perempuan Afghanistan

banner 400x400

 

Jakarta, Hajinews.id – Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi berbicara soal beasiswa pendidikan untuk perempuan Afghanistan saat melakukan wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Gedung Pancasila, Jakarta.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Penghormatan kepada perempuan di Afghanistan menjadi salah satu isu utama yang ditegaskan Indonesia kepada Taliban saat kelompok itu mengambil alih kekuasaan pada Agustus 2021 lalu.

Retno Marsudi mengatakan setiap melakukan dengan pihak Taliban ia menegaskan agar mereka menghormati hak asasi manusia (HAM), termasuk menghormati hak-hak perempuan Afghanistan.

“Jadi janji itu janjinya mereka, yang sekarang kita pada saat bicara pada mereka kita bicara begini: Oke janji itu bagus, kita welcome, dan ingin tahu seberapa banyak langkah itu,” kata Retno, Jumat (21/1/2022).

Retno mengatakan, selain memberikan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Afghanistan hal lain yang menjadi perhatian Indonesia dalam hal pemberdayaan perempuan.

Ia mengatakan Indonesia telah melakukan komunikasi dengan beberapa negara mengenai masalah pemberdayaan perempuan di Afghanistan.

“Kita rencananya dengan beberapa negara mencoba untuk membahas mengenai bagaimana memberdayakan perempuan di Afghanistan,” ujarnya.

“Dari Indonesia, pendidikan menjadi penting sekali. Kita sudah menyiapkan beberapa beasiswa untuk perempuan Afghanistan,” ujarnya.

Adapun wujud riil dari pembahasan mengenai beasiswa pendidikan tersebut baru akan dibahas di kesempatan mendatang.

Mulanya pembahasan soal beasiswa ini baru akan dibahas pada bulan Desember, namun berkenaan dengan merebaknya varian omicron, maka pertemuan dijadwalkan ulang pada Januari. Namun jadwal pertemuan kembali harus ditunda sampai waktu yang belum bisa dipastikan.

“Kita juga akan bicara dengan Qatar, kemudian di reschedule lagi. Tapi pada saat di OKI di Islamabad, isu ini kita sudah sampaikan, mengenai pentingnya pemberdayaan kaum perempuan di Afghanistan, dan Indonesia mengatakan kami siap memberikan pelatihan, kami siap memberikan beasiswa untuk perempuan Afghanistan,” ujarnya.

Menlu memberi isyarat bahwa pemberian beasiswa itu bisa dilakukan dengan 2 skema, yakni mendatangkan perempuan Afghanistan ke Indonesia atau mereka akan dilatih di negara mereka sendiri.

“Beasiswa ini bukan hal yang baru, diwaktu-waktu sebelumnya kita sudah pernah memberikan beasiswa kepada pelajar, mahasiswa dari Afghanistan,”

Retno kembali menegaskan bantuan kemanusiaan maupun bantuan Pendidikan harus dipisahkan dengan isu politik di negara itu. Ia mengatakan belum ada satu negara pun yang mengakui kepemimpinan Taliban di Afghanistan, termasuk Indonesia. Namun komunikasi terus dilakukan dengan pihak Taliban.

Tujuannya untuk mengirimkan pesan akan pentingnya pemerintahan yang inklusif, pentingnya menghormati HAM dan hak wanita, serta tidak menjadikan Afghanistan tempat untuk kegiatan terorisme.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *