Hati-hati! Ini Perbedaan Masya Allah, Jangan Tertukar dengan Subhanallah

Infografi (ist)
banner 400x400

Jakarta, Hajinews.id — Dua kalimah thayyibah, Masya Allah dan subhanallah sering diucapkan kaum muslim. Akan tetapi, pada praktiknya masih ada yang kurang tepat atau bingung penggunaannya dalam kondisi apa.

Dikutip dari Muslim.or.id, Syaikh Abdul Aziz bin Baz mengatakan, “Disyariatkan bagi orang mukmin ketika melihat sesuatu yang membuatnya takjub hendaknya ia mengucapkan ‘Masya Allah’ atau ‘Baarakallahu Fiik’ atau juga ‘Allahumma Baarik Fiihi’ sebagaimana firman Allah Ta’ala:

Bacaan Lainnya
banner 400x400

وَلَوْلَا إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاء اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

 

‘Dan mengapa kamu tidak mengucapkan tatkala kamu memasuki kebunmu “Maa Syaa Allah, Laa Quwwata Illaa Billah” (QS. Al Kahfi: 39)” (Fatawa Nurun ‘alad Darbi, no.39905).

Lalu apa makna dari ucapan Masya Allah?

Arti masya Allah dalam bahasa Indonesia adalah “Apa yang dikehendaki oleh Allah, maka itulah yang akan terjadi”.

Ringkasnya, “Maa syaa Allah” bisa diterjemahkan dengan dua terjemahan, “Inilah yang diinginkan oleh Allah” atau “Apa yang dikehendaki oleh Allah, maka itulah yang akan terjadi”. Maka ketika melihat hal yang menakjubkan, lalu kita ucapkan “masya Allah”, artinya kita menyadari dan menetapkan bahwa hal yang menakjubkan tersebut semata-mata terjadi karena kuasa Allah.

Lalu, bagaimana dengan Subhanallah? Subhanallah berarti Maha suci Allah. Subhanallah diucapkan ketika melihat atau mendengar keburukan atau hal tidak baik.

Mulai sekarang, jangan tertukar mengucapkan masya Allah dan subhanallah, ya. Wallahu’alam.(dbs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *