Berikut Ini Keutamaan Amalan Bulan Sya’ban, Salah Satunya Yaitu Puasa Sya’ban

Keutamaan Amalan Bulan Sya'ban
Keutamaan Amalan Bulan Sya'ban
Hajinews.id – Ada sejumlah amalan bisa ditunaikan di bulan Sya’ban.

Bulan mulia yang dijanjikan ganjaran luar biasa bagi yang melaksanakan amalannya.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Sya’ban berarti bulan penuh berkah dan kebaikan.

Pada bulan ini Allah membuka pintu rahmat dan ampunan seluas-luasnya.

Karenanya, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunah seperti puasa sunah.

Misalnya puasa Sya’ban.

Puasa Sya’ban adalah puasa yang dilakukan di bulan Sya’ban.

Adapun keutamaan puasa Sya’ban di antaranya adalah mendapatkan syafaat Rasulullah saw pada hari kiamat kelak.

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: … كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ، كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلاَّ قَلِيلاً. (رواه مسلم)

Artinya, “Diriwayat dari ‘Aisyah ra, ia berkata: ‘… Rasulullah saw sering berpuasa Sya’ban seluruhnya; beliau sering berpuasa Sya’ban kecuali sedikit saja.”” (HR Muslim).

Diketahui, bulan Sya’ban adalah bulan latihan, pembinaan dan persiapan diri agar menjadi orang yang sukses beramal shalih di bulan Ramadhan.

Mengutip pn-cilacap.go.id, untuk mengisi Sya’ban sekaligus sebagai persiapan menyambut bulan suci Ramadhan, ada beberapa hal yang selayaknya dikerjakan oleh setiap muslim.

1. Persiapan Iman, meliputi:

  • Memperbanyak doa agar diberi umur panjang sehingga bisa menjumpai bulan Ramadhan.
  • Memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban agar terbiasa secara jasmani dan rohani.
  • Mengakrabkan diri dengan Al-Qur’an dengan cara membaca lebih dari satu juz per hari, ditambah membaca buku-buku tafsir dan melakukan tadabbur Al-Qur’an.
  • Meresapi kelezatan shalat malam dengan melakukan minimal dua rakaat tahajud dan satu rekaat witir di akhir malam.
  • Meresapi kelezatan dzikir dengan menjaga dzikir setelah shalat, dzikir pagi dan petang, dan zikir-zikir rutin lainnya.
  • Mempelajari buku-buku akhlak yang membantu menyiapkan jiwa untuk menyambut bulan Ramadhan.
  • Mendengar ceramah-ceramah para ustaz/ulama yang membahas persiapan menyambut dan mengisi bulan suci Ramadhan.
  • Mengulang-ulang hafalan Al-Qur’an sebagai persiapan bacaan dalam shalat Tarawih, baik bagi calon imam maupun orang yang shalat tarawih sendirian di akhir malam (tidak berjema’ah ba’da Isya’ di masjid).
  • Mendengarkan bacaan murattal shalat tarawih para imam masjid yang terkenal keahliannya di bidang tajwid, hafalan, dan kelancaran bacaan.

3. Persiapan Dakwah, meliputi:

  • Mengikuti kultum, ceramah-ceramah, dan pengajian-pengajian yang diadakan di sekitar kita (lingkungan masjid, tempat kerja, tempat belajar-mengajar) baik sebagai pemateri atau peserta sebagai bentuk persiapan dan pembiasaan diri untuk mengikuti kegiatan serupa di bulan Ramadhan.
  • Mengadakan pesantren kilat, kursus keislaman, islamic study dan acara-cara sejenis.

4. Persiapan Keluarga, meliputi:

  • Menyiapkan anak-anak dan istri untuk menyambut kedatangan Ramadhan dengan mengenalkan kepada mereka persiapan-persiapan yang telah disebutkan di atas.
  • Membiasakan mereka untuk menjaga shalat lima waktu, shalat sunnah Rawatib, shalat dhuha, shalat malam (tahajud dan witir), dan membaca Al-Qur’an.
  • Memberikan taushiyah /kultum harian jika memungkinkan.
  • Meminimalkan hal-hal yang melalaikan mereka dari amal shalih di bulan Sya’ban dan Ramadhan, seperti musik-musik dan lagu-lagu jahiliyah, menonton TV, dan kegiatan-kegiatan lain yang tidak membawa manfaat di akhirat.
  • Menyisihkan sebagian pendapatan untuk sedekah di bulan ini dan bulan Ramadhan.

5. Persiapan Mental, seperti:

  • Membersihkan puasa dari hal-hal yang merusak pahalanya, seperti bertengkar, sendau gurau dan perbuatan-perbuatan iseng yang sekedar untuk mengisi waktu tanpa membawa manfaat akhirat sedikit pun (main catur, main kartu, nongkrong bareng sambil menyanyi dan main gitar; dst)
  • Menjaga dan membiasakan sikap lapang dada dan pemaaf
  • Beramal shalih di bulan Ramadhan dan memulai banyak niat sedari sekarang.

6. Persiapan Jihad Melawan Hawa Nafsu, seperti:

  • Mengekang hawa nafsu dari kebiasaan-kebiasaan buruk dan keinginan hidup mewah, boros, kikir, dan menikmati makanan-minuman yang lezat atau pakaian yang baru di bulan Ramadhan
  • Membiasakan lisan untuk mengatakan perkataan-perkataan yang baik dan bermanfaat; mencegahnya dari mengucapkan perkataan-perkataan keji, jorok, menggunjing, mengadu domba, dan perkataan-perkataan yang tidak membawa manfaat di akhirat

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *