Hajinews.id – Di hari ke empat penyerangan Rusia ke Ukraina, ada banyak hal yang harus diatur ulang.
Diatas kertas dalam 48 jam jalan lurus maka kendaraan bisa sampai ke kota Kiev, pusat pemerintahan Ukraina, rari berbagai penjuru kalau tentara Rusia dengan serangan kilat atau blitzkrieg ala Nazi dilakukan.
Namun, sampai saat ini sudah hampir dua minggu kota Kiev belum juga jatuh bahkan sulit bisa didekati oleh tentara Rusia.
Sepanjang 60 KM antrian panjang, mesin perang milik Rusia nyangkut, stuck, tidak bisa maju.
Ternyata banyak warga sipil yang terjebak diantara perang karena Ukraina menerapkan perang kota, salah satunya menggunakan Sniper, main petak umpet.
Rusia di dalam penginfeksian tentunya tidak ingin adanya kemarahan warga sipil karena akan sulit mengelolanya nanti ketika pemimpin boneka diletakkan sebagai presiden Ukraina menggantikan volodymyr zelinski.
Maka diturunkan lah Tentara chechnya, sebuah wilayah federasi Rusia yang dianeksasi tahun 1994 tersebut yang tentaranya patuh pada Moskow, sangat terlatih, dan loyal.
Apa yang dilakukan Putin untuk menarik rakyat dengan pasukan chechnya tersebut?
