Wagub Jatim Emil Dardak Mengaku Tidak Berencana Masuk Dunia Politik: Nggak Pernah Punya Cita-cita

Hajinews.id — Wakil Gubernur yang juga Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PW IPHI) Jawa Timur, Emil Dardak kerap mendapat banyak sorotan, baik mengenai kehidupan pribadi hingga karier politik dirinya.

Emil Dardak saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur, mendampingi Khofifah Indar Parawansa.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Emil Dardak belum lama ini hadir dalam acara KLARIFIKASI “Paket Lengkap” bersama PRMN. Dalam acara ini, suami dari Arumi Bachsin itu mengungkap banyak hal, termasuk awal mula dirinya memasuki dunia politik.

Menurut Emil Dardak, awal mulanya ia bekerja kantoran di World Bank atau Bank Dunia sebelum maju di Pilkada untuk menjadi Bupati Trenggalek.

“Saya memulai bekerja di World Bank sebagai konsultan ekonomi dan keuangan sejak tahun 2006 akhir hingga saya maju Pilkada di tahun 2016,” ujarnya.

“Artinya hampir 10 tahun (bekerja di World Bank). Tapi sebelumnya saya sudah banyak pengalaman bekerja di dunia infrastruktur,” lanjut Emil Dardak.

Dia juga menambahkan jika sebelumnya ia sudah cukup berpengalaman untuk bekerja di bidang yang diminati orang-orang lulusan perguruan tinggi.

“Pada 2003, saya ikut dengan tim yang menangani konferensi menteri-menteri infrastruktur se-Asia Pasifik,” ungkap Emil Dardak.

“Saya sudah cukup lama bekerja di bidang yang cukup diminati oleh lulusan-lulusan perguruan tinggi,” sambungnya.

Kemudian, pria yang kini berusia 37 tahun itu pun mengatakan jika ia tidak memiliki rencana ingin terjun ke dunia politik.

“Akan tetapi, tiba-tiba setelah berkarier sekian lama saya masuk ke politik itu tidak direncanakan,” ucap Emil Dardak.

“Saya nggak pernah punya cita-cita saat S3 ingin berkarier di dunia politik,” katanya menambahkan.

Di sisi lain, Emil Dardak mengaku jika dirinya memperhatikan antusiasme publik terhadap Pilkada sejak tahun 2012 lalu.

“Tapi pas yang ke politik ini, memang harus diakui bahwa meta politik kita berubah, terutama terhadap Pilkada,” kata dia.

“Bahkan momen Pilkada yang paling legendaris itu adalah Pilgub Jakarta 2012, di situ muncul nama Pak Jokowi yang tadinya menjabat Wali Kota Solo. Jadi sebetulnya ketertarikan publik terhadap Pilkada itu terbangun sejak 2012,” ungkapnya.

Akan tetapi, Emil Dardak menegaskan jika dirinya saat itu masih belum memiliki keinginan untuk menjadi wali kota ataupun bupati.

Hingga pada akhirnya, ada kesempatan dari tokoh-tokoh partai politik yang memintanya untuk maju di Pilkada sebagai Bupati Trenggalek pada tahun 2016.

“Namun, saat itu enggak ada keinginan saya ingin jadi wali kota atau bupati. Tapi, partai-partai juga kemudian melirik wajah baru hingga adanya tersambung komunikasi antara saya dengan tokoh-tokoh partai politik,” bebernya.

“Dan akhirnya mereka membuka pintu untuk saya yang jelas-jelas belum berorganisasi politik sama sekali waktu itu untuk maju di pemilihan bupati di Trenggalek,” pungkas Emil Dardak.(dbs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *