Cerita 50 Bakul di Pasar Kembangsari Salatiga ‘Bedol Deso” Ibadah Umrah, Setiap Hari Nabung Rp25 Ribu

banner 400x400

Hajinews.id –  50 pedagang di pasar tradisional Kembang Sari Salatiga telah “Bedol Deso” melaksanakan ibadah umrah bersama pada awal Ramadhan 1443 H.

Para bakul atau pedagang itu bisa umrah bersama-sama dengan cara menabung selama tiga tahun pada saat pandemic Covid-19.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Mereka berangkat ibadah umrah melalui biro umrah PT Masy’aril Haram Tour dan Trevel ( Mastour) pada Sabtu (2/4/2022) dan tiba di Mekah Minggu 3 April atau hari pertama bulan Ramadhan 1443 H.

Jumlah jamaah yang menamakan diri Paguyuban  Pasar Kembangsari Salatiga ini adalah 56 orang.  Sebanyak 50 orang adalah para pedagang atau bakul, sisanya adalah keluarga dari pedagang itu, seperti orang tuanya, anaknya, suami atau istrinya,.

Pembimbing ibadah umrah Mastour Drs KH Noor Fauzan Ahmad mengatakan, terwujudkan niat para bakul di Pasar Tradisional Kembangsari Salatiga ini untuk ibadah umrah tidak lepas dari keseriusan dan kedisiplinan mereka.  Para pedagang itu sangat semangat, disiplin dalam menabung setiap hari. Selain itu juga disiplin dan amanahnya Hj Rodiyah, Koordinator Paguyuban  Pasar Kembangsari Salatiga. Karena, selama ini para pedagang itu rutin nabung kepada Hj Rodiyah selama tiga tahu.

“Ini bukti, jika ada niat dan kemauan, disiplin, doa dan amanah, apa yang diniatkan bisa terlaksana,” kata Drs KH Noor Fauzan Ahmad  kepada Sigit Jateng.

Kiai Fauzan mengajak kepada umat Islam yang ingin melakukan ibadah haji atau umrah, mungkin bisa meniru cara para bakul di Kembangsari Salatiga ini.

“Kuncinya disiplin dan amanah. Insya Allah bisa. Allah akan memberikan jalan. Para bakul disiplin nabung, dan Ibu Hj Rodiyah amanah menerima titipan, niat umrah terlaksana,” kata dosen Undip ini.

Drs KH Noor Ahmad Fauzan bersama Hj Rodiyah, jamaah umrah Mastour dari Salatiga

Sementara, Hj Rodiyah mengatakan, para bakul yang tergabung  dalam Paguyuban  Pasar Kembangsari Salatiga ini, akhirnya bisa umrah pada awal Ramadhan ini setelah mereka disiplin nabung selama tiga tahun, dengan jumlah Rp25 ribu / orang setiap hari.

“Jadi setiap hari hanya nabung Rp25 ribu/orang selama tiga tahun. Terkumpul sekitar 27 juta, lalu ditambah sedikit, dan Alhamdulillah sudah berangkat umrah,”  terangnya.

Jumlah jamaah Pasar Kembangsari Salatiga yang berangkat umrah termasuk dirinya sebanyak 56 orang. Mayoritas mereka adalah pedagang di Kembangsari Salatiga. Hanya beberapa orang yang tidak bakul, namun keluarga bakul di Pasar Kembangsari.

Mereka itu jualan barang berbeda-beda. Ada yang jualan plastic, bahan roti, baju, sayur, buah, bumbu dapur, kelontong, dan -lain-lain.

“Ada beberapa pedagang yang berangkat bersama keluarganya. Kalau ada bakul yang berangkat bersama keluarganya, ya mereka setor sesuai jumlah orang yang ikut,” katanya.

Menurut Hj Rodiyah, selama tiga tahun, sebanyak 56 orang itu tidak ada satupun yang bolong, meski hanya sehari. Mereka bisa membayar rutin setiap hari. Terlebih, mereka juga tidak sulit atau berusaha menghindari saat didatangi untuk setor uang.

“Setiap hari saya datangi mereka satu persatu. Jika saat saya datang ada yang belum punya uang, lalu saya bantu. Caranya, saya membeli dagangan dia. Entah apa saja dagangannya. Lalu uang dari saya itu bisa untuk nabung umrah itu,” terangnya.

“Alhamdulillah. Kami berangkat umrah bersama-sama,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 138 jamaah umrah PT Mastour (PT Masy’aril Haram Tour dan Treevel) ) asal Jawa Tengah sudah tiba di Tanah Suci Mekah, pada hari pertama Ramadhan Minggu (3/4/2022) pagi waktu setempat. Mereka berangkat dari Jawa Tengah Sabtu (2/4/2022).

Keberangkatan mereka sampai Bandara Soekarno Hatta dilepas oleh Kepala Biro Mastour Semarang Jawa Tengah H Jumadi Sastradiharja. Kemudian kedatangan mereka di tanah suci disambut oleh Direktur Utama PT Mastour H Syarqowie Ghozali Amin.

Sebanyak 138 Jamaah asal Jawa Tengah itu datang dari sejumlah kota/kabupaten di Jawa tengah, seperti Kota Semarang, Kendal, Pati, Kudus dan Temangung sebanyak 54 orang dan dari Salatiga 84 orang.

Mereka dibimbing oleh KH Noor Ahmad Fauzan, dosen Undip Semarang dan KH Muslimin Al Asyari ( Pimpinan Ponpes Sunan Giri Salatiga).

Sebanyak 84 orang jamaah dari Salatiga ini, sebanyak 64 orang adalah para bakul di Pasar Kembang Sari Salatiga yang dikoordinatori oleh Hj Rodiyah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *