Proyek Kereta Cepat Indonesia China Dihentikan

Suasana proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. (Foto Antara)
banner 400x400

JAKARTA, hajinews.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR menginstruksikan untuk menghentikan sementara waktu proyek pembangunan Kereta Cepat Jakata-Bandung mulai tanggal 2 Maret 2020.

“Betul dihentikan untuk sementara waktu,” ujar Plt Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Danis Sumadilaga saat dihubungi Antara di Jakarta, Sabtu (29/2/2020).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Danis mengungkapkan, permintaan penghentian pekerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dilakukan oleh Komite Keselamatan Konstruksi. “Suratnya penghentian kepada KCIC dari ketua komite keselamatan konstruksi. Ya memang di bawah PUPR karena itu komite dibentuk Menteri PU untuk awasi jalannya manajemen konstruksi yang baik,” kata dia.

Danis menjelaskan bahwa alasan penghentian sementara proyek kereta cepat tersebut pada intinya berkaitan dengan sistem manajemen konstruksi, pelaksanaan manajemen konstruksi yang kurang memperhatikan hal-hal berkaitan dengan keamanan, keselamatan, kesehatan, lingkungan misalnya menghalangi akses jalan.

“Kemudian tumpukan-tumpukan material yang mengganggu di pinggir-pinggir, drainase yang tertimbun serta tertutup sehingga menimbulkan banjir, dan juga manajemen keselamatan serta cara kerjanya. Pada intinya itu saja,” jelas dia.

Terkait rencana Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang akan memanggil pihak-pihak terkait mengenai penghentian proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Plt Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR menyampaikan bahwa pihaknya belum mengetahui hal tersebut.

“Saya belum tahu. Saya kira bagus, intinya untuk kebaikan bersama dan peningkatan, agar bisa berlanjut kembali namun dengan proses yang lebih baik,” ujar Danis.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menginstruksikan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk menghentikan sementara proyek pembangunan mulai tanggal (2/3/2020) selama dua minggu, karena proyek tersebut menimbulkan genangan air pada Tol Jakarta – Cikampek yang menyebabkan kemacetan dan mengganggu kelancaran logistik.

Sebelumnya PT Kereta Cepat Indonesia China melakukan tindakan preventif terhadap kondisi cuaca ekstrem belakangan ini dengan mengidentifikasi risiko-risiko yang berkaitan dengan aspek lingkungan baik itu di proyek maupun di daerah sekitar sekaligus menetapkan langkah-langkah strategis sehingga pembangunan bisa tetap berlangsung dengan lancar.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra mengatakan bahwa beberapa penanganan teknis telah dilakukan oleh Proyek KCJB ke sejumlah titik banjir.

Di sisi lain, saat ini Proyek KCJB juga melakukan tindakan pemulihan terhadap kerusakan akses jalan di samping jalan tol Cikampek Km+4 sekitar exit tol Jatiwaringin yang sengaja dibangun untuk memudahkan akses warga.

Selain melakukan penanganan bencana, secara paralel ketiga kontraktor KCJB (Sinohydro, WIKA dan CREC) berinisiatif melakukan penyisiran dan penanggulangan ke sejumlah titik yang berpotensi menjadi penyebab banjir dan longsor, yakni dengan pemantauan pemantauan pada sejumlah pintu air sungai dan saluran air yang berada di sekitar lokasi proyek untuk memastikan berfungsi dengan normal.

Dia menuturkan proyek KCJB juga melakukan pemulihan pada akses warga yang rusak akibat banjir serta seluruh pengerjaan proyek KCJB senantiasa memperhatikan kaidah-kaidah yang diperlukan.

Pada pekan lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan pemerintah tetap berkomitmen proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sesuai target selesai pada akhir 2021, sekalipun di China sedang dilanda wabah virus corona (Covid-19).

“Saya tegaskan di sini bahwa pemerintah tetap mentargetkan proyek kereta cepat ini selesai akhir 2021. Soal ada virus corona di China, kita tetap berjalan dan tidak terganggu dengan adanya tenaga dan peralatan dari China,” kata Budi Karya kepada pers di Purwakarta, Jawa Barat, Ahad (23/2/2020).

Menurut Budi Karya, dari hasil peninjauan langsung dan laporan yang diterima, semua pengerjaan proyek berjalan sesuai dengan rencana dan target sehingga target selesai akhir 2021 optimistis tercapai.

Dia menegaskan pula sekalipun proyek kereta cepat ini merupakan kerja sama dengan China, namun hal tersebut tidak mengganggu pelaksanaan proyek, termasuk ada tenaga ahli dan peralatan dari China. “Sekali lagi saya katakan target proyek selesai akhir 2021 akan tercapai,” tutur Budi Karya.

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan Proyek Strategi Nasional yang. dikerjakan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Berdasarkan informasi dari PT KCIC, hingga saat ini progres pembangunan mencapai 43,45 persen.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China, Chandra Dwiputra menjelaskan dampak wabah virus corona terhadap progres pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.

Chandra mengungkapkan lebih dari 300 pekerjanya yang asal China baik dari semua level mulai dari project manager, site manager, engineer hingga konsultan tidak bisa kembali ke Tanah Air karena tertahan di China.

“Yang pulang ternyata tidak hanya yang level di bawah tapi juga ada yang level manajemennya. Kalau kita mau kencang kan keputusan harus cepat ya. Itu yang kita sangsi, mau sampai berapa lama nih corona. Kita juga tidak bisa datangkan (pekerja dari sana),” ujar Chandra di Kemenko Kemaritiman dan Investasi Jakarta, Jumat (21/2/2020). (rah/ berbagai sumber)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *