Jumat Berdarah, Militer Israel Serang Masjid Al-Aqsa hingga Jemaah Sholat Jadi Korban

banner 400x400

 

 

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Hajinews.id – Bentrokan pecah di kawasan Masjid Al-Aqsa tak lama setelah tiga orang Yahudi diamankan pada Kamis, 14 April 2022 oleh penjaga masjid tersebut.

Tiga Yahudi diamankan di Al-Aqsa ketika mencoba untuk melakukan pengorbanan Paskah di tempat suci.

Bentrokan meletus di Masjid Al-Aqsha di Kota Tua Yerusalem Jumat pagi setelah pasukan Israel menyerbu tempat yang merupakan situs tersuci ketiga dalam Islam.

Rekaman video yang dibagikan oleh pengguna Twitter @SuleimanMas1 menunjukkan ledakan dari moncong senjata militer Israel.

Massa yang berada di Masjid Al-Aqsa dibuat berlarian akibat tembakan-tembakan yang diarahkan ke Masjid Al-Aqsa.

Tembakan itu efektif mendorong orang terdekat untuk meninggalkan area tersebut.

Ketika polisi Israel tampaknya menggunakan granat kejut, yang lain terlihat menanggapi pasukan Israel dengan melemparkan benda-benda yang ditemukan secara acak seperti batu hingga sepatu.

Layanan media Palestina sejak itu merinci bahwa pasukan Israel menembakkan tabung gas air mata ke ruang sholat di Masjid Al-Aqsa.

Sebuah video menunjukkan beberapa individu menembakkan kembang api sebagai pembalasan. Tidak jelas ‘sisi’ konflik mana yang menembakkan kembang api.

Press TV News melaporkan bahwa sedikitnya 17 warga Palestina terluka setelah pasukan Israel menyerbu masjid dengan menembakkan gas air mata dan senjata berbahaya lainnya ke para jemaah.

Bulan Sabit Merah di Yerusalem melaporkan tujuh korban luka dievakuasi dari Gerbang Al-Asbat ke Rumah Sakit Al-Quds, dan masih ada sejumlah korban luka di dalam Masjid Al-Aqsa.

Ini bukan pertama kalinya polisi Israel menyerang jemaah di Masjid Al-Aqsha.

Pada Juli 2018, tentara Israel menyerbu tempat suci itu dengan menembakkan gas air mata dan granat kejut ke arah jemaah Muslim. Dalam serangan 2018 setidaknya 15 warga Palestina terluka, termasuk tiga penjaga masjid.

Ketegangan antara Palestina dan Israel telah meningkat menjelang Ramadhan, menurut para analis.

“Kami bergerak secara bertahap menuju eskalasi – kondisinya sudah siap untuk ledakan,” kata analis politik yang berbasis di Yerusalem Mazen Jaabari mengatakan kepada Al Jazeera.

Pada Mei 2021, ketegangan mencapai tingkat baru dan pasukan Israel dan Hamas melancarkan serangan berulang-ulang selama 11 hari.***

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *