Hikmah Malam: Meraih Cinta Allah

Ilustrasi meraih cinta Allah (dok)
banner 400x400

Hajinews.id,- Ikhtiar dan usaha apa yang harus kita lakukan agar Allah mencintai kita? Sebelum itu mungkin timbul pertanyaan, Apa keuntungan dari dicintai oleh Allah? Tentu saja keuntungannya luar biasa besar dan banyak.

Salah satunya adalah apa yang ditegaskan oleh Allah sendiri dalam salah satu hadits Qudsi, shahih riwayat Imam Al-Bukhari dalam kitab shahihnya. Di pertengahan hadits Qudsi ini Allah berfirman:

Bacaan Lainnya
banner 400x400

فَإِذا أَحبَبْتُه كُنْتُ سمعهُ الَّذي يسْمعُ بِهِ، وبَصره الَّذِي يُبصِرُ بِهِ، ويدَهُ الَّتي يَبْطِش بِهَا، ورِجلَهُ الَّتِي يمْشِي بِهَا، وَإِنْ سأَلنِي أَعْطيْتَه، ولَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لأُعِيذَّنه

“Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan melindunginya.” (HR. Bukhari)

Inilah keuntungan orang yang dicintai oleh Allah. Dia mendengar dengan pendengaran Allah, dia melihat dengan penglihatan Allah, dia bertindak dan juga berjalan tetap dengan pengawasan bimbingan dari Allah ‘Azza wa Jalla.

Maknanya adalah Allah akan menjaga pendengarannya, penglihatannya, ucapannya, perbuatannya, pemikirannya, seluruh tingkah lakunya dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah ‘Azza wa Jalla. Maka orang tersebut tidak akan menggunakan telinganya untuk mendengar apa yang Allah haramkan untuk didengar, matanya tidak akan dipakai untuk melihat apa yang Allah haramkan untuk dilihat, lisannya juga tidak akan dipakai mengucapkan apa yang Allah haramkan untuk diucapkan, begitulah seterusnya.

Bila dia butuh pertolongan, tanpa diminta Allah akan tolong. Kalau dia butuh perlindungan, Allah akan berikan perlindungan. Dan bila dia meminta sesuatu kepada Allah, pasti akan diberi. Dan inilah keutamaan dari orang yang sudah dicintai oleh Allah. Maka bahagialah mereka yang memperoleh kecintaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Cara Agar Dicintai Allah

Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah dalam kitab Madarijus Salikin menjelaskan beberapa cara untuk meraih kecintaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

  1. Membaca Al-Qur’an dengan Tadabbur

Membaca Al-Qur’an dengan tadabbur terhadap maknanya, membaca disertai penghayatan terhadap maknanya dan mendalami tafsirnya.

Al-Qur’an ini dibaca, difahami, diyakini, diamalkan, diajarkan, diperjuangkan, dibela. Maka Allah angkat kemuliaannya. Karena Al-Qur’an, karena sikap mereka kepada Al-Qur’an dan Allah menghinakan kaum lain karena mereka juga mengabaikan Al-Qur’an.

Sampai-sampai baik buruknya manusia dikalangan kaum Muslimin diukur atau ditentukan oleh seberapa sering mereka berinteraksi dengan Al-Qur’an baik belajar ataupun mengajarkannya. Dalam hadits shahih riwayat Imam Muslim Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyatakan:

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan yang mengajarkannya.” (HR. Muslim)

Jadi, aktivitas yang berkaitan dengan Al-Qur’an itu menyebabkan pelaku dari aktivitas itu menjadi manusia terbaik. Coba lihat penjelasan tadi, apa pun yang berkaitan dengan Al-Qur’an baik waktu seperti Lailatul Qadar, seperti Ramadhan ataupun makhluk dikalangan para Malaikat seperti

  1. Bertaqarrub Kepada Allah dengan Ibadah-Ibadah Sunnah

Kata Imam Ibnul Qayyim, bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dengan ibadah-ibadah sunnah setelah melakukan yang fardhu. Dengan melakukan berbagai macam ibadah. Tidak sekedar yang fardhu, tapi juga yang sunnah.

وَمَا يَزَالُ عَبْدِيْ يَتَقَرَّبُ إِلَـيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ

“Hamba-Ku tidak henti-hentinya mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku mencintainya.” (HR. Bukhari)

  1. Mendawamkan Dzikir Dalam Setiap Keadaan

Yang ketiga adalah mendawamkan dzikir kepada Allah dalam setiap keadaan. Baik dengan lisan, dzikir dengan hati dan juga dzikir  dengan seluruh anggota badan. Dzikir termasuk salah satu cara untuk menghidupkan hati dan menyehatkan hati. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengumpamakan orang yang berdzikir dengan orang yang tidak berdzikir itu seperti orang yang hidup dengan orang yang mati.

مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لاَ يَذْكُرُ مَثَلُ الْحَىِّ وَالْمَيِّتِ

“Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Rabbnya dan tidak berdzikir bagaikan orang hidup dan orang mati.” (HR. Bukhari)

Dan ini bukan sekedar ruh, juga obat bagi penyakit hati. Berkata Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhu:

عَلَيْكُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ فَإِنَّهُ شِفَاءٌ وَإِيَّاكُمْ وَذِكْرَ النَّاسِ فَإِنَّهُ دَاءٌ

“Berdzikirlah kamu kepada Allah karena itu adalah obat dan jauhilah oleh kalian membicarakan orang, karena itu penyakit.”

Wallahu a’lam (sumber: https://www.radiorodja.com/)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *