“Setelah empat periode pemilu, dan pembentukan kabinet mayoritas di Knesset, masih saja ada orang-orang yang tidak mengakui secara resmi Naftali Bennett sebagai Perdana Menteri Israel,” kata Tamir Pardo, seperti dikutip Kanal 7 TV Israel, Kamis (2/6/22).
Ia menambahkan, para penentang kabinet Naftali Bennett, menolak seluruh aturan yang disampaikan koalisi pemerintah di Knesset, dan tujuan final mereka adalah melumpuhkan kabinet.
Sehubungan dengan Pawai Bendera yang digelar minggu lalu oleh para pemukim Israel, di Baitul Maqdis, Pardo menjelaskan, negara Zionis itu diragukan dapat memerintah di bagian lama Al Quds.
Ini bukan pertama kalinya seorang mantan pejabat tinggi atau akademisi Israel yang memperingatkan kondisi internal rezim ini yang buruk. Sejak sekitar 10 tahun lalu, banyak pejabat tinggi Israel yang berbicara soal keruntuhan negara ini.