JAKARTA, hajinews.id – Pakar ekonomi Rizal Ramli menilai respons pemerintah Indonesia sangat lambat dan terlambat dalam mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19. Padahal, sebut Rizal, awal mula munculnya virus tersebut di Wuhan, China, telah terjadi akhir tahun 2019.
“Kelambatan tersebut terutama karena ‘sungkan’ takut menyinggung Tiongkok (China). Kedua, pejabat-pejabat RI mengambil sikap self-denial (menolak kenyataan),” kata Rizal dikutip dari tayangan ILC Tvone, Selasa (17/3/2020).
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman ini menegaskan, dengan kondisi tersebut bangsa Indonesia telah kehilangan waktu selama 2,5 bulan. “Kita kehilangan waktu yang sangat berharga, 2,5 bulan, untuk scanning, monitoring dan testing potensi penularan corona. Itulah yang menyebabkan negara-negara lain seperti Australia, Singapura, bahkan WHO tidak percaya pada statistik kasus corona di indonesia,” ujar Rizal.
Menurut Rizal, respons kebijakan pertama pemerintah terhadap persoalan wabah corona sangat ngawur, yaitu rencana untuk membiayai influencers senilai Rp 72 miliar dan subsidi untuk perusahaan maskapai penerbangan untuk meningkatkan jumlah turis. “Benar-benar ngawur, seluruh dunia mau kurangi turis asing, ini malah mau tingkatkan. Kualitas orang di sekitar Presiden Jokowi payah,” kata Rizal menyesalkan.
Rizal juga menyoroti masalah adanya pekerja-pekerja asing dari China yang bisa masuk ke Indonesia di saat situasi seperti saat ini. “Masih saja diizinkan pekerja-pekerja Tiongkok masuk Indonesia hanya karena kepentingan bisnis pejabat, penguasa,” tegasnya.
Lebih lanjut Rizal juga mengingatkan pemerintah agar sigap dan cepat bertindak. “Sebagai bangsa memang kita terbiasa dan sangat asyik kalau membahas apa yang terjadi hari ini, tetapi tidak terlatih untuk melihat dan melakukan antisipasi terhadap masa depan sehingga sering terlambat jika menghadapi shocks global seperti corona,” ujarmya. (rah)