Janganlah Tunggu Masa Tua Baru Mau Naik Haji

Janganlah Tunggu Masa Tua Baru Mau Naik Haji
Janganlah Tunggu Masa Tua Baru Mau Naik Haji
banner 400x400

Berhaji adalah menyempurnakan rukun Islam yang kelima. Meski tak sedikit ummat Islam baru bisa menunaikannya di usia tua. Bahkan ada yang sudah menginjak senja dengan keterbatasan fisik dan sangat lemah.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Hajinews.id – Padahal ibadah haji bisa dibilang sebagai ibadah fisik. Mulai dari umrah wajib yang mensyaratkan tawaf dan sa’i, lalu wukuf hingga melontar jumrah di Mina, dan kembali lagi berumrah, butuh kekuatan fisik dengan kondisi kesehatan yang prima.

Berhaji dengan kondisi badan lemah karena usia, atau badan tidak sehat karena sakit, menjadikan pelaksanaan ibadah ini sangat terbatas. Meski, orang tua dan orang sakit sekali pun, bisa berhaji asalkan bisa mengikuti wukuf dengan cara safari wukuf.

Pembatasan usia haji di bawah 65 tahun, di sisi lain, memang ada baiknya. Namun, kalau bukan karena pandemi Covid-19, maka pembatasan ini hampir mustahil bisa dilakukan. Meski sudah lama dan banyak negara yang telah mewacanakan pembatasan ini. Batasan usia untuk berhaji sulit diimplementasikan karena banyak faktor.

Terkait wacana ini, pembatasan usia jamaah haji akibat rentan berisiko tinggi, pemerintah khususnya Kementerian Agama (Kemenag), bisa melakukan edukasi berhaji di usia dini. Minimal, anak-anak muda sudah mulai diedukasi untuk mendaftar haji dengan setoran awal sedini mungkin.

Dengan demikian, peluang untuk berangkat haji semasih fisik masih kuat dan badan sehat, terbuka lebar. Misalnya mendaftar haji di usia 20-30 tahun, maka dengan daftar tunggu hingga 15 tahun ke depan, tidak terlalu berisiko dan bermasalah.

Namun, terkadang, dan ini lebih banyak, calon jamaah haji baru mendaftar haji saat memasuki masa pensiun. Jika masa pensiun terjadi di usia 55-60 tahun, bisa dibayangkan, usia berapa baru bisa berangkat haji dengan daftar tunggu 10-15 tahun? Bahkan, beberapa provinsi sudah diprediksi masa daftar tunggunya lebih dari 15 tahun.

Dengan begitu, calon jamaah haji, sudah perlu diedukasi agar mau mempersiapkan diri berhaji dengan mendaftar lebih awal. Jangan tunggu tua untuk ibadah haji yang diwajibkan bagi orang yang mampu ini. Mampu secara fisik, mampu secara finansial.

Nur Aisah, jamaah haji dari Kloter JKG, mengakui pentingnya segera mendaftarkan anak-anaknya untuk setoran awal berangkat haji. Menurut dia, keberangkatan haji perlu direncanakan sejak dini oleh orang tua agar keberangkatan haji ke depannya didominasi kalangan jamaah berusia muda.

“Dengan mendaftarkan anak-anak untuk haji di masa mudanya, maka saat usia 40-50, sudah bisa berangkat. Lebih cepat tentu lebih baik lagi. Kendalanya mungkin, karena banyak kalangan masih terbebani banyak biaya. Khususnya biaya sekolah anak-anak. Jika demikian, maka tentu sekolah hingga ke perguruan tinggi lebih utama. Namun, bagi orang yang mampu, ada baiknya segera mendaftarkan anak mereka lebih cepat,” katanya.

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *