Hikmah Malam : Introspeksi Diri, Jalan Menuju Rahmat Ilahi

63860719 - religious muslim man praying inside the mosque

 

Oleh : Pimpinan Dayah Khamsatu Anwar, Deunong, Darul Imarah, Aceh Besar, Dr Tgk Sirajuddin Saman SPdI MA

Bacaan Lainnya
banner 400x400

 

Hajinews.id – DALAM perjalanan hidup di dunia ini manusia tidak luput dari kesalahan dan dosa akibat memperturutkan keinginan hati dan hawa nafsunya semata.

Manusia yang paling baik adalah yang mau mengakui kesalahan dan bertaubat serta memohon ampun kepada Allah swt.

Pimpinan Dayah Khamsatu Anwar Deunong Darul Imarah Aceh Besar, Dr Tgk Sirajuddin Saman MA mengatakan, introspeksi diri sangat diperlukan bagi orang-orang yang melakukan taubat dengan sesungguhnya.

“Dengan mengingat kekurangan dan kesilapan yang telah dilakukan serta mengakui kealpaan diri akan timbul rasa ingin memperbaiki semua yang tidak baik darinya dan menggantinya dengan prilaku terpuji yang dicintai Allah SWT serta bermanfaat bagi manusia lain,” katanya.

Tgk Sirajuddin mengatakan, seorang muslim sepatutnya mengakui bahwa dirinya adalah tempat salah dan dosa.

“Kita adalah makhluk yang lemah dan tidak berdaya.

Allah SWT itu Maha Kuasa, Maha Mengetahui setiap tindak tanduk kita, juga Maha Pengampun terhadap kesalahan dan dosa kita,” terangnya.

Sehingga, katanya, introspeksi diri akan muncul untuk memperbaiki perbuatannya di masa yang akan datang supaya menjadi manusia yang mulia.

Untuk membangkitkan semangat introspeksi diri, Tgk Sirajuddin mengungkapkan ada beberapa hal yang bisa dilakukan.

Pertama, membuka diri terhadap kritik dan saran dari orang lain.

Kedua, bersahabat dengan orang shalih.

Ketiga, muhasabah dalam kesendirian.

Dan keempat, mengingat kematian dan kehidupan sesudahnya.

Perlu diingat, introspeksi diri akan mendatangkan pahala dan juga manfaat bagi dirinya.

“Pertama, diangkatnya azab dan meringankan hisab di akhirat.

Dalam Hadis riwayat Tarzmizi, ‘Amirul Mukminin Umar Ibnu Khattab mengatakan “sesungguhnya hisab di hari kiamat akan menjadi ringan bagi orang orang yang menghisap diri (muhasabah) ketika hidup di dunia,” terang Tgk Sirajuddin Kedua, melapangkan hati.

Pimpinan Dayah Khamsatu Anwar Deunong ini mengatakan, dengan introspeksi diri lalu menyadari kekurangan dan kesilapan akan melapangkan hati dan mudah untuk bertaubat dan kembali ke jalan yang lurus dan diridhai Allah.

“Ketiga, Memperbaiki hubungan sesama.

Dalam hadist riwayat Ahmad disebutkan bahwa Nabi SAW bersabda: sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari senin dan kamis, pada hari itu hamba-hamba Allah diampuni dosa-dosanya kecuali mereka yang bermusuhan dengan saudaranya,” ucap Tgk Sirajuddin.

Ia mengatakan, orang-orang yang keras hatinya, tidak mengakui kesalahan, merasa diri paling benar, merasa diri paling bagus dan sempurna serta mengabaikan sifat introspeksi diri, itu dapat mengakibatkan hubungannya dengan sesama manusia dapat terganggu dan jauh dari harmonis.

Keempat, terbebas dari nifaq.

Tgk Sirajuddin mengatakan, para sahabat Nabi SAW sangat khawatir dan takut terhadap nifaq (munafiq).

Ibnu Abi Malikan berkata: para sahabat Nabi Muhammad saw mengkhawatirkan kemunafikan atas diri mereka, tidak ada satu pun diantara mereka yang mengatakan bahwa imannya sempurna seperti iman para malaikat.

“Maka hendaklah kita tidak melupakan masa lalu yang penuh kesalahan dan dosa,” pesan Tgk Sirajuddin.

Ia mengutip pernyataan Khalifah Umar Ibnu Khattab yang berkata, “hisablah dirimu sebelum engkau dihisab di hari kiamat nanti, dan sesungguhnya hisab akan menjadi ringan bagi orang yang menghisab dirinya ketika hidup di dunia”.

“Semoga Allah SWT selalu membimbing kita untuk menjadi hamba-Nya yang terus dapat memperbaiki diri ke arah yang lebih baik.

Amin,” tutup Pimpinan Dayah Khamsatu Anwar Deunong Darul Imarah Aceh Besar ini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *