Hanya Orang-orang Cerdas yang Mau Mendirikan Salat Tahajud

Foto: semestafoundation.com

Oleh: Dr. Noorchamid Ustadi, MSi.

Motivator Salat Tahajud No. 1 di Indonesia

Bacaan Lainnya
banner 400x400

 

NABI Muhammad SAW berpesan, bahwa Salat Tahajud merupakan amal perbuatan orang-orang yang cerdas dan pintar ketika menempuh perjalanan hidup di dunia ini. Oleh karena itu, kita sebagai orang Islam harus berjuang menjadi golongan orang yang cerdas, yang pintar, yang selalu berpikir dengan baik dan benar.

Salah satu tanda seseorang itu orang cerdas adalah orang tersebut selalu menjaga Salat Tahajud di setiap malam hari. Mengapa Nabi Muhammad sampai berpesan kepada para pengikutnya supaya berjuang menjadi golongan orang yang cerdas, yang selalu hidup otaknya, yang selalu menggunakan akalnya ketika hidup di dunia ini?

Ternyata, hanya orang-orang yang cerdas yang pasti mendapatkan hadiah dari Allah berupa kehidupan yang penuh dengan kenikmatan dan kesenangan saat hidup di dunia ini.

Jangan sampai kita hidup di dunia ini dalam keadaan hidup yang penuh dengan kesedihan, kesusahan, kesengsaraan, dan penderitaan hidup yang berkepanjangan. Untuk itulah, jagalah Salat Tahajud pemberian Allah kepada kita di setiap malam hari. Hanya orang Islam yang memiliki Salat Tahajud tersebut.

Setiap orang Islam yang menyimpan cita-cita besar sebagai orang yang mulia, yang mempunyai derajat dan kedudukan yang tinggi, harus mendirikan Salat Tahajud di setiap malam hari. Itulah resep hidup yang wajib diketahui oleh setiap orang Islam. Tanpa mendirikan Salat Tahajud di setiap malam hari, siapa saja tidak akan sampai pada derajat dan kedudukan yang tinggi ketika hidup di dunia ini. Itulah kepastian hidup yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.

Dengan selalu memiliki bekal Salat Tahajud di setiap malam hari, Allah berjanji pasti menolong orang yang sudah bertahajud tersebut. Orang tersebut dapat mencapai kedudukan yang tinggi sebagai orang yang tidak berharap mendapatkan bantuan orang lain, bahkan bantuan mahluk-mahluk Allah yang lainnya.

Jika Allah sudah berkehendak menolong orang yang selalu bertahajud di setiap malam hari, maka orang tersebut menjadi orang yang hanya berharap ditolong oleh Allah. Sebagaimana Allah berpesan di dalam Alquran: hanya kepada Allah saja kamu berharap.

Semoga kita dapat menjadi golongan orang yang hanya berharap kepada Allah. Jangan sampai kita berharap kepada nama-nama yang bukan nama Allah. Misalkan, kita berharap ditolong oleh dukun, orang pintar (maksudnya dia itu pintar menipu orang lain). Kalau Allah sudah berkenan menolong kita, maka dapat dipastikan semua urusan kita itu ditolong oleh Allah, sehingga kita menjadi sukses dalam setiap urusan kita.

Pesan Nabi Muhammad SAW yang lain adalah dua rakaat Salat Tahajud jauh lebih berharga daripada seluruh kekayaan di dunia ini. Itu hitung-hitungan secara bisnisnya.

Salat Tahajud yang kita kerjakan jika dinilai dengan uang, maka nilai rupiahnya jauh lebih mahal daripada nilai seluruh kekayaan di dunia ini. Itulah sebabnya, dikatakan bahwa hanya orang yang cerdas yang mau mengambil kesempatan emas tersebut di setiap malam hari. Itu artinya, orang yang tidur saja di setiap malam hari adalah orang yang telah membuang kesempatan emas yang luar biasa tersebut.

“Orang yang berhasil mendirikan Salat Tahajud di setiap malam hari adalah orang yang sukses melawan para penipu ulung yang selalu berusaha menyuruh melakukan perbuatan-perbuatan jahat dan berdosa. Itu artinya, Salat Tahajud sanggup menolak semua jenis perbuatan yang dilarang oleh Allah”.

Saudaraku, orang yang cerdas adalah orang yang mau terus berpikir sebenarnya apa saja rahasia di balik perintah Allah untuk bangun dari tidur di malam hari dan kemudian segera mendirikan Salat Tahajud di setiap malam hari. Orang cerdas berpikir keras: Mengapa manusia harus bangun dari tidurnya di tengah malam hari?

Mengapa manusia itu tidak disuruh tidur saja kamu di sepanjang malam hari? Apa saja bahayanya bagi manusia tidur terus menerus di sepanjang malam har?

Kata orang-orang yang cerdas, yang selalu hidup akalnya: Kita harus cepat-cepat bangun di tengah malam dan segera meninggalkan tempat tidur kita. Kita harus menjadi golongan orang yang menjauhkan lambung kita dari tempat tidur di setiap malam hari dan langsung bergerak untuk mendirikan Salat Tahajud.

Ketahuilah, saudara-saudaraku sesama orang Islam, orang-orang yang bodoh atau sudah mati akalnya, yang sudah tidak mau berpikir lagi, adalah orang-orang yang tidak mau mendirikan Salat Tahajud di setiap malam hari.

Itu artinya, orang yang sudah tidak mau berpikir dan tidak mau menerima pelajaran Salat Tahajud tersebut adalah orang yang sudah mati otaknya. Sesungguhnya, orang-orang yang menolak mendirikan Salat Tahajud di setiap malam hari adalah orang-orang yang tulis, bisu, dan buta. Mereka itu semua bukan golongan orang yang cerdas di hadapan Allah.

Orang yang cerdas adalah orang yang tidak tuli (tidak mau mendengar) berbagai pelajaran tentang Salat Tahajud yang sudah diajarkan oleh Allah di dalam kitab suci Alquran. Orang yang tuli pasti tidak mau mendengar dan menerima pelajaran tentang Salat Tahajud yang sudah didakwakan atau diceramahkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya.

Perhatikanlah, ketika anda menyampaikan pelajaran tentang Salat Tahajud ini kepada orang-orang yang tuli. Orang-orang tersebut pasti tidak mau mendengarkan penjelasan anda tentang dahsyatnya Salat Tahajud ini. Dan ujung-ujungnya, orang yang tuli tersebut tidak mendirikan Salat Tahajud di setiap malam hari.

Orang yang cerdas adalah orang yang tidak buta terhadap berbagai informasi tentang Salat Tahajud. Orang yang buta adalah orang tidak mau melihat kebenaran tentang hebatnya Salat Tahajud yang telah diperintahkan oleh Allah ini. Orang-orang yang buta terhadap Salat Tahajud ini jelas adalah orang-orang yang tidak cerdas di hadapan Allah.

Orang yang cerdas adalah orang tidak bisu tentang Salat Tahajud. Orang-orang yang bisu ini dapat dipastikan tidak dapat menjelaskan tentang apa dan bagaimana Salat Tahajud ini. Di hadapan Allah, orang-orang yang bisu tersebut adalah orang-orang yang tidak cerdas, yang sudah mati kemampuan berpikirnya.

Percuma saja, orang-orang yang bisu tentang Salat Tahajud tersebut hidup di dunia ini. Mereka hanya menghabiskan waktu hidup di dunia ini dengan semua perbuatan yang sia-sia, yang ujung-ujungnya mereka itu memasuki kehidupan yang sangat buruk, yang penuh dengan penderitaan, yang penuh dengan kesengsaraan.

Di kemudian hari, orang-orang yang bisu, tuli, dan buta terhadap Salat Tahajud ini pasti ditenggelamkan oleh Allah ke dalam Neraka, yaitu ditenggelamkan ke dalam kehidupan yang penuh dengan kesengsaraan, penuh dengan kemiskinan, penuh dengan kesedihan, penuh dengan penderitaan yang sangat menyakitkan. Allah berpesan: Biarkanlah orang-orang yang buta, tuli, dan bisu terhadap ayat-ayat Allah yang tertulis di dalam kitab suci.

Alquran tersebut bersenang-senang sebentar hidup di dunia ini. Biarkanlah mereka itu makan dan minum sepuasnya hanya untuk waktu yang sebentar saja. Biarkanlah mereka itu berbuat apa saja semaunya sendiri, seenaknya sendiri, juga hanya untuk waktu yang sebentar saja.

Itulah pesan dari Allah yang sangat berharga sekali bagi kita yang terus mau mengikuti petunjuk Allah untuk mendirikan Salat Tahajud di setiap malam hari, di saat orang-orang yang bisu, buta, dan tuli hanya tidur saja di sepanjang malam hari.

Itulah pelajaran tentang Salat Tahajud kita pada hari ini yang disampaikan oleh Himpunan Keluarga Tahajud Indonesia (HAKATINDO), motivator Salat Tahajud No.1 di Indonesia. Semoga kita selalu sanggup bertahajud di setiap malam hari. (*)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *