Kisah di Balik Raudhah dan Makam Nabi Muhammad SAW

Raudhah dan Makam Nabi Muhammad SAW
Raudhah dan Makam Nabi Muhammad SAW
banner 400x400
Hajinews.idRaudhah dan Makam Nabi Muhammad SAW yang terletak di area Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, tak luput dari kunjungan jemaah haji maupun umrah. Saban hari, tempat tersebut ramai dikunjungi peziarah.

Selain salat Arba’in di Masjid Nabawi, para jemaah haji tentunya tak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk berkunjung ke Raudhah dan makam Rasulullah. Ini meski diberlakukan tasreh mulai tahun ini.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Kekinian, untuk memasuki tempat itu, para jemaah haji memang memerlukan tasreh yang dikoordinasikan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji. Peraturan surat izin itu baru diberlakukan pada musim ibadah haji 2022.

Raudhah dari segi bahasa berarti taman, dalam salah satu hadistnya, Rasulullah bersabda, “antara rumahku dan mimbarku adalah taman dari taman-taman surga.”

Luas Raudhah hanya 22 meter x 15 meter atau 330 meter persegi. Lokasi ini ditandai dengan karpet berwarna hijau untuk membedakan dengan warna karpet selain raudhah di Masjid Nabawi yang berwarna merah.

Untuk masuk ke Raudhah, jemaah kudu sabar. Mereka mesti mengantre. Bahkan, di saat-saat tertentu, jemaah bisa mengular hingga 1 jam. Bukan cuma itu, karena luasnya terbatas jemaah tidak bisa berlama lama di sana.

Biasanya, polisi Arab Saudi yang bertugas mengatur alur jemaah di sana hanya memberikan waktu untuk sekadar salat sunnah dan berdoa. Jika terlalu lama, jemaah akan ditegur bahkan diminta untuk keluar.

Setelah itu, gelombang baru jemaah lain di antrean berikutnya pun masuk. Nah, jika sudah di dalam kemudian masuk waktu salat, jemaah bisa lebih lama berada di Raudhah.

Sebab, ketika masuk waktu salat, akses ke Raudhah biasanya ditutup. Alhasil, jemaah yang berada di dalam bisa bisa berlama-lama, setidaknya sampai salat rampung.

“Di Masjid Nabawi dan umumnya masjid di Arab Saudi, jeda waktu dari azan sampai dengan qomat lumayan lama sekitar 10-15 menit. Hingga salat selesai dilaksanakan setidaknya keberadaan kita di Raudhah tidak di usik oleh petugas,” demikian dikutip dari tulisan Kepala Kantor Urusan Haji Nasrullah Jasam.

Setelah berdoa di Raudhah, jemaah haji biasanya melanjutkan untuk berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW. Kemudian, ziarah dilanjutkan ke makam Khalidah Abu Bakar Ash Shiddiq dan Umar bin Khattab.

Kemudian, jemaah biasanya melanjutkan ziarah menuju komplek pemakaman Baqi. Para sahabat lain Rasulullah dikebumikan di makam yang terletak di 500 meter sebelah Barat Daya Masjid Nabawi tersebut.

Di lokasi tersebut, dimakamkan jenazah sahabat dan sejumlah keluarga Rasulullah. Sebut saja, As’ad bin Zararah, Utsman bin Mazoun, Abdurrahman bin Auf, dan Sa’ad bin Abi Waqqas. Sedangkan dari keluarga Rasulullah di antaranya Aisyah, Fatimah az-Zahra, Ruqayyah, Zainab, dan Ummi Kultsum.

“Dalam suatu riwayat disebutkan, sesungguhnya sayyidah ‘Aisyah berkeinginan untuk dimakamkan didekat Rasulullah SAW. Namun, ternyata sahabat Umar bin Khattab memiliki keinginan yang sama. Saat sakit yang menyebabkan kematiannya, beliau mengutus putranya Abdullah bin Umar untuk menyampaikan pesan kepada sayyidah ‘Aisyah agar ia bisa dimakamkan di samping makam Rasulullah SAW. dan makam Abu Bakar,” tulis Nasrullah Jasam.

Sayyidah ‘Aisyah pun menjawab: “sesungguhnya saya ingin di makamkan disamping makam rasulullah SAW. dan makam ayahku, tetapi aku mengutamakan Umar daripada diriku”.

Ketika Abdullah bin Umar mengabarkan berita gembira tersebut kepada ayahnya, Umar pun berkata: “segala puji bagi Allah, tidak ada sesuatu yang lebih penting bagiku dari kabar gembira ini”.

“Seperti itulah kecintaan sahabat Umar bin Khattab kepada Rasulullah SAW. Setelah meninggal pun, beliau enggan jauh-jauh dari Rasulullah SAW,” tulis Nasrullah.

Raudhah dan makam Rasulullah SAW dikenal sebagai tempat yang mustajab. Di salah satu, tiang menuju makam Rasulullah SAW, tertulis bait syair dari seorang Arab badui, syair tersebut berbunyi: “Wahai orang yang tulang belulangnya dikubur di tanah datar. Berkat keharumannya, tanah rata dan bukit semerbak mewangi. Diriku jadi tebusan untuk kuburan yang engkau tinggal di dalamnya. Di dalam kuburmu terdapat sifat bersih dan kedemawanan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *