Vladimir Putin: Masa Depan Cerah Ada di Asia, Barat Telah Gagal

Masa Depan Cerah Ada di Asia
Vladimir Putin

Hajinews.id – Presiden Vladimir Putin menyebut upaya agresif dari negara-negara Barat untuk mengisolasi Rusia telah gagal. Ia meyakini sanksi dari Barat terhadap Rusia telah menghancurkan ekonomi global. Eks Kepala KGB itu menilai Asia punya masa depan yang cerah.

Amerika Serikat dan sekutunya memberlakukan sanksi terhadap Rusia atas invasi ke Ukraina. Putin mengatakan sanksi itu mirip dengan deklarasi perang ekonomi.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Ketika berbicara di Forum Ekonomi Timur di Vladivostok, Rusia, Putin mengatakan sanksi Barat terhadap Rusia telah menggantikan pandemi Covid-19 sebagai ancaman utama bagi ekonomi global. “Saya berbicara tentang demam sanksi Barat, dengan upaya agresif dan berani untuk memaksakan model perilaku di negara lain, untuk merampas kedaulatan mereka dan menundukkan pada kehendak mereka,” kata Putin, seperti dilansir Reuters, Rabu, 7 September 2022.

Putin mengatakan negara-negara Barat telah berupaya melawan sejarah dengan merusak pilar utama sistem ekonomi dunia yang dibangun selama berabad-abad. Ia menyoroti kepercayaan terhadap dolar, euro, dan sterling sedang jatuh.

Rusia melancarkan operasi militer khusus untuk demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina sejak 24 Februari 2022. Peperangan masih berlangsung di beberapa titik, dengan Ukraina kini menyusun serangan balasan di wilayah selatan.

Banyak warga sipil Ukraina yang tewas dan mengungsi dari wilayahnya. Perang Ukraina ini juga menyebabkan memburuknya krisis pangan dan energi global.

Putin menyinggung Barat terlalu memaksakan kehendaknya pada dunia. Pemimpin Rusia sendiri tidak menyangkal ada sedikit dampak dari kebijakan Barat itu. Namun kekuatan mereka menurun karena wadah pertumbuhan global sekarang ada di Asia.

“Perubahan tektonik yang pasti terjadi dan bahkan telah terjadi di seluruh hubungan internasional. Peran negara dan kawasan dunia yang dinamis dan menjanjikan, terutama kawasan Asia-Pasifik, telah meningkat secara signifikan,” ujar Putin menyatakan.

Forum Ekonomi Timur di kota Pasifik Rusia, Vladivostok, dihadiri oleh orang ketiga yang paling berkuasa di China, Li Zhanshu. Dalam pertemuan itu, Putin menyinggung bahwa China akan membayar Gazprom untuk gasnya dalam mata uang nasional, berdasarkan pembagian 50-50 antara rubel Rusia dan yuan China. [tempo]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *