Analis Ungkap Anies Baswedan Kandidat Terdepan di Pilpres 2024, Popularitasnya Nomor 1

Anies Baswedan dan Jokowi saat cek sirkuit formula E
banner 400x400

Hajinews.id — Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal kesiapannya maju dalam Pilpres di Pemilu 2024 membuat suhu politik di Indonesia semakin memanas.

Namun, kabar tersebut menjadi kabar baik bagi sebagian kalangan yang merindukan perubahan di Indonesia.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Para analis berpendapat bahwa Anies kemungkinan bakal jadi kandidat terdepan, menilik popularitasnya sebagai orang nomor 1 di Jakarta.

Posisi ini kerap dipertimbangkan sebagai batu loncatan menuju tampuk kekuasaan republik.

Seperti Jokowi yang sebelumnya merupakan Gubernur DKI Jakarta sebelum memenangi Pilpres 2014.

Meski belum memiliki partai politik, namun pernyataan Anies itu bakal menarik sejumlah parpol untuk meminangnya.

“Saya siap maju sebagai presiden seandainya ada partai politik mencalonkan,” kata Anies kepada Reuters dalam wawancara di Singapura, seperti dikutip Kompas.com, Jumat (16/9/2022).

Ia menambahkan, tidak tergabung sebagai kader partai politik membuatnya “leluasa berkomunikasi dengan seluruh faksi”.

“Survei-survei independen ini dilakukan sebelum saya bahkan berkampanye. Menurut saya, mereka memberi saya kredibilitas lebih,” ungkap eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.

Sejauh ini, baru Partai Amanat Nasional (PAN) dan Nasdem yang telah memunculkan nama Anies sebagai kandidat calon presiden yang mungkin mereka usung pada 2024 nanti.

Nama Anies muncul pada Rakernas PAN, di mana mereka mengusulkan 9 nama lain yang terdiri dari para ketua umum partai Koalisi Indonesia Bersatu, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan 4 gubernur di Jawa yang dianggap berprestasi: Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, dan Khofifah Indar Parawansa.

Sementara itu, Nasdem memunculkan nama Anies pada Rapimnas mereka, di antara nama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Untuk maju sebagai calon presiden, Anies wajib diusung oleh partai politik.

Beberapa kandidat terkemuka lainnya antara lain Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang telah dua kali maju Pilpres.

Selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies menjadi bulan-bulanan kritik oleh kelompok loyalis Basuki Tjahaja purnama.

Pasca Pilgub DKI Jakarta, perpecahan akibat Pilgub di daerah itu terasa hingga penjuru Indonesia.

Ketika itu, Anies, yang sebetulnya mendukung keberagamaan moderat.

Namun ia terkesan tidak berbuat banyak memperbaiki perpecahan berlandas agama yang melebar di Indonesia.

Anies menampik anggapan tersebut.

Dia menyatakan bahwa kebijakan-kebijakannya di Jakarta sebagai gubernur sejauh ini ini telah “mempersatukan rakyat Jakarta”.

“Sebelumnya, orang-orang berasumsi tentang saya, tentang pandangan saya, dan atas apa yang akan saya lakukan ketika menjabat,” kata Anies.

“Sekarang, saya telah mengabdi 5 tahun, silakan menilai saya berdasarkan kenyataan dan rekam jejak,” tutupnya.(dbs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *