Gak Cuma Jokowi, Refly Harun: Anies Juga Gak Baper Pernah Disebut Firaun Sama Loyalis Jokowi

Hajinews.id — Pakar Hukum Tata Negara dan Pengamat Politik, Refly Harun menilai yang diungkapkan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) kepada Jokowi merupakan bagian dari kritikan.

Hal ini ia sampaikan setelah belakangan gaduh ihwal pernyataan Cak Nun yang menyebut Jokowi seperti Firaun. Pernyataan ini langsung mendapat serangan dari buzzer dan loyalis Jokowi hingga mengancam akan dipolisikan.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Akan tetapi baru-baru ini terungkap jika kelompok yang sama pernah menyebut Anies Baswedan sebagai Firaun. Yang kemudian ditanggapi Refly agar tidak mempermasalahkan soal tersebut dengan mempolisikan lantaran itu hanya sebuah kritik. Toh pendukung Anies juga tidak memprosesnya ke polisi.

“Kalau cuma soal diserang netizen saja gak ada masalah, yang paling penting tidak perlu dikriminalkan itu saja. Karena saya menganggap mau bilang firaun mau bilang apa itu kritik. Termasuk juga kritik terhadap Anies Baswedan, cuma bedanya adalah, Anies tidak baperan, pendukungnya gak pernah ngelaporin, kalau pun dilaporin gak diproses juga,” kata Refly dikutup hajinews.id dari channel Youtubenya, Jum’at (20/1/2023).

Namun demikian, Refly juga mengungkapkan jika, baik pendukung Jokowi, Ganjar, maupun pendukung Anies, untuk tidak menggunakan kalimat yang tendensius seperti Firaun atau Namrud.

“Kalau boleh saran, baik untuk pendukung Jokowi, pendukung ganjar pendukung Anies. Gausahlah menggunakan kata-kata yang tendensinya terlalu lebai terlalu berlebihan, menyamakan dengan firaun menyamakan dengan namrud,” lanjutnya.

Ia pun mengajak masyarakat untuk terus mengkritik dengan cara yang sehat dan sesuai dengan bahan yang mau dikritik, objeknya jelas, seperti masalah ekonomi atau hukum.

“Yang harus dilakukan ya kritiklah, sesuai dengan bahan yang mau dikritik, apakah itu tadi masalah ekonomi kah masalah hukumkah dan lain sebagainya. Jadi biae kita objektif,” kata Refly.

“Kalau saya mengatakan pemerintahan Jokwoin ini gagal. Tentu gagal subjek tuh apa. Ketika saya bicara mengenai penegakan hukum. Misalnya law and forcement. Maka in general saya mengatakan gagal, kenapa karena ada diakriminasi dalam penegakan hukum. Ada hukuman-hukuman sebenarnya ridak setimpal,” sambungnya.

Diketahui, Koordinator Gardu Banteng Marhaen (GBM), Sulaksono Wibowo menilai jika pernyataan Cak Nun belebihan pada Jokowi, sehingga akan melaporkannya ke polisi.

“Kami nilai pernyataan Cak Nun menyebut Jokowi itu Firaun sudah keterlaluan dan telah menghina kepala negara dan pemerintah. Kami akan segera melaporkan Cak Nun ke Bareskrim Mabes Polri,” ujar Sulaksono.

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi soroti perihal potongan video ceramah Cak Nun alias Emha Ainun Najib yang menyebut Presiden Jokowi sebagai Firaun viral di media sosial.

Zainut mengimbau kepada siapa pun khususnya penceramah agama untuk tidak menyerang kehormatan atau harkat dan martabat diri presiden dan/atau wakil presiden di depan umum.

“Apa pun alasannya tindakan tersebut tidak dibenarkan menurut ajaran agama dan ketentuan hukum,” kata dia dalam keterangan tertulis yang dikutip hajinews.id, Jumat (20/1/2023).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *