Islam Menjaga Fitrah Ibu

Islam Menjaga Fitrah Ibu
Islam Menjaga Fitrah Ibu

Hajinews.id – Ibu memiliki fitrah dan peran yang sangat luar biasa. Di belakang pria yang sukses, ada wanita mulia yang membersamainya. Ketika seorang anak tumbuh dengan kepribadian yang baik, lihatlah ibunya. Ini karena ibu memainkan peran penting dalam membentuk karakter dan pandangan dunia seseorang. Demikian arti fitrah keibuan yang sebenarnya.

Tapi akhir akhir ini ada sebuah tragedi yang ironis dan miris, yaitu kasus pelecehan seksual yang justru dilakukan oleh seseorang yang berstatus sebagai ibu. Di Jambi terungkap seorang perempuan berinisial YN (25) melecehkan 11 anak laki-laki dan perempuan serta memaksa mereka menonton film dengan adegan dewasa. Ibu muda ini membuka PS untuk disewakan di rumahnya di kawasan Alam Barajo Kota Jambi yang kemudian ia gunakan sebagai modusnya.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Dalam kehidupan kapitalis sekuler saat ini, kasus-kasus kriminal yang bahkan seorang wanita atau ibu yang menjadi pelaku sudah tidak asing lagi di telinga kita, termasuk pelecehan seksual. Pelecehan seksual sering terjadi sehingga seolah menjadi kejahatan biasa. Umumnya wanita menjadi korban pelecehan, tapi tak jarang juga wanita menjadi pelaku. Seperti kasus di Jambi, pelaku pelecehan justru adalah seorang ibu muda beranak satu.

Kasus lain terjadi pada Norma Risma, perempuan yang pernah menjadi sorotan setelah membeberkan sosok suaminya yang diduga berzina dengan ibu kandungnya sendiri. Bahkan, warga menggerebek kasus tersebut. Ada lagi Olivia, seorang wanita yang mengaku telah “dijual” ibunya. Itu terjadi ketika dia lulus SMA, tiba-tiba ibunya menguncinya dengan seorang pria. Ibunya melakukannya karena dia dijanjikan diberi ruko.

Seorang ibu lain melecehkan anak kandungnya yang berusia dua tahun dan bahkan merekam tindakan tersebut. Video tersebut kemudian dikirimkan kepada suaminya untuk menunjukkan bahwa pelaku membutuhkan dukungan emosional. Hal serupa juga terjadi di NTB, seorang ibu demi memuaskan hasrat seksualnya tega melakukan perbuatan asusila terhadap anak kandungnya yang baru berusia dua tahun.

Dari sudut pandang islam, perilaku keji ini jelas bertentangan dengan fitrah seorang ibu. Apa pun yang bertentangan dengan fitrah manusia pasti akan menjadi masalah. Demikian pula dengan fitrah ibu. Sosok ibu memiliki peran yang sangat mulia. Betapa banyak pengorbanan dan cinta kasih yang mengalir dari jiwa dan raganya. Mulai dari mengandung, melahirkan, menyusui, membesarkan dan mengasuh anak, mendidiknya dan seterusnya. Begitulah kemuliaan ibu yang berperan membesarkan generasi berikutnya. Ibu adalah guru pertama sebelum kita belajar dari guru manapun. Oleh karena itu kecerdasan, ketekunan dan karakter ibu merupakan faktor yang dominan dalam hal pendidikan dan masa depan seseorang.

Berbagai kasus yang disebutkan di atas menegaskan bahwa dalam sistem sekarang ini fitrah ibu telah rusak. Hal ini tidak hanya berdampak pada pendidikan dan perkembangan anak kandungnya sendiri, tetapi juga merusak moral dan mental para korban pelecehan seksual yang masih dalam masa kanak-kanaknya bahkan belum mendapatkan pendidikan dan pengasuhan yang terbaik.

Ini adalah produk kehidupan sekularisme, yang memisahkan seluruh sistem kehidupan dari aturan-aturan agama. Agama hanya sebatas ibadah ritual. Ketiadaan penerapan sistem sosial Islam saat ini telah melahirkan banyak perilaku keji. Belum lagi adanya kebebasan berperilaku yang membuat orang merasa bebas untuk melakukan apapun yang mereka inginkan.

Konten berbau sensual bisa mudah bergentayangan di media. UU pornografi seakan sulit untuk mencegah penyebaran konten semacam itu. Banyak pelecehan seksual yang terbukti bermula dari tontonan yang malah jadi tuntunan yang keliru.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *